Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menorehkan capaian signifikan dalam ketahanan pangan nasional. Hal ini terlihat dari berbagai kebijakan yang berdampak positif bagi kesejahteraan petani dan peningkatan cadangan beras nasional.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menyampaikan apresiasi atas langkah-langkah tersebut. Ia menekankan bahwa pemerintah berada di jalur yang tepat dalam mendukung petani dan memperkuat ketahanan pangan.
Peningkatan Kesejahteraan Petani Melalui Serap Gabah
Salah satu kebijakan yang berhasil adalah penyerapan gabah dari petani lokal. Bulog telah menyerap 2.058.472 ton gabah dengan harga tetap Rp 6.500 per kilogram, tanpa memperhitungkan kualitas gabah.
Langkah ini, yang disebut Andre Rosiade sebagai sejarah baru dalam kebijakan pangan nasional, bermanfaat bagi sekitar 700.000 petani di seluruh Indonesia.
Penyerapan gabah ini melibatkan sekitar 25.679 kelompok tani. Setiap kelompok terdiri dari 20 hingga 30 petani.
Andre Rosiade menegaskan kebijakan ini sebagai bukti keberpihakan pemerintah kepada petani. Petani kini mendapatkan harga yang layak dan terbebas dari permainan harga pasar.
Penguatan Cadangan Beras Nasional dan Proyeksi Surplus
Pemerintah juga berhasil memperkuat cadangan beras nasional. Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini mencapai 3.306.486 ton.
Jumlah tersebut jauh melampaui kebutuhan konsumsi beras nasional sekitar 2,6 juta ton per bulan. Indonesia bahkan diproyeksikan surplus beras sebesar 1,8 juta ton pada akhir 2025.
Produksi beras hingga April 2025 telah mencapai hampir 14 juta ton. Angka ini diproyeksikan mencapai 32 juta ton hingga akhir tahun.
Berkat pencapaian ini, Indonesia diperkirakan tidak perlu mengimpor beras tahun ini. Hal ini sesuai dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.
Program Food Estate dan Visi Kemandirian Pangan
Pemerintah juga fokus pada ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian. Wilayah strategis seperti Papua (Merauke), Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra Selatan menjadi pusat produksi baru dalam program food estate.
Pengembangan lahan pertanian baru ini dipadukan dengan penguatan kebijakan harga di hulu. Hal ini diharapkan mampu mewujudkan swasembada beras, bahkan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia.
Direktur Utama Bulog menyatakan kesiapannya menjalankan arahan Presiden. Bulog juga akan terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait.
Koordinasi ini bertujuan memastikan pasokan beras tetap aman dan distribusinya tepat sasaran.
Andre Rosiade menyimpulkan bahwa capaian ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam bekerja secara serius dan berpihak kepada rakyat. Data-data yang ada membuktikan keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Rapat yang disiarkan langsung tersebut juga bertujuan untuk menjamin transparansi dan memberikan informasi akurat kepada masyarakat. Transparansi ini sangat penting agar masyarakat dapat memahami kondisi dan arah kebijakan pangan nasional.
Secara keseluruhan, langkah-langkah pemerintah dalam enam bulan pertama pemerintahan Prabowo Subianto menunjukkan progres nyata dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani Indonesia. Hal ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah untuk mencapai kemandirian pangan dan bahkan menjadi lumbung pangan dunia di masa depan.