BNM: Perekonomian Malaysia Tumbuh 5,1% Sepanjang 2024

Rohmat

Bank Negara Malaysia (BNM) mengumumkan bahwa perekonomian Malaysia mengalami pertumbuhan sebesar 5,1 persen sepanjang tahun 2024. Keberhasilan ini didukung oleh terus berkembangnya permintaan dalam negeri serta pemulihan sektor ekspor yang kembali menguat.

Dalam siaran pers resmi BNM pada Jumat (14/2/2025), dijelaskan bahwa peningkatan ini terutama didorong oleh kenaikan konsumsi rumah tangga yang menggambarkan kondisi pasar kerja yang stabil. Selain itu, kebijakan yang mendukung kesejahteraan masyarakat serta kondisi keuangan rumah tangga yang tetap solid turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ini.

Faktor lain yang berperan adalah meningkatnya realisasi investasi yang menunjukkan kepercayaan investor yang tinggi. Di samping itu, percepatan dalam pelaksanaan proyek-proyek jangka panjang yang melibatkan sektor publik dan swasta juga memberikan dampak positif terhadap laju perekonomian.

Sejumlah inisiatif utama yang menjadi pendorong utama pertumbuhan ini termasuk program strategis yang diatur dalam rencana induk nasional. Beberapa di antaranya adalah Rencana Induk Industri Baru, Peta Jalan Transisi Energi Nasional, serta Strategi Semikonduktor Nasional. Program-program ini memberikan dorongan tambahan bagi investasi yang semakin berkembang.

Dari sisi perdagangan luar negeri, ekspor Malaysia mengalami pemulihan seiring dengan kondisi global yang relatif stabil dan tren teknologi yang terus berlanjut. Selain itu, sektor pariwisata juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan peningkatan jumlah wisatawan dan pengeluaran mereka di dalam negeri.

Perkembangan ini memberikan dampak positif pada neraca transaksi berjalan, dengan surplus berkelanjutan sebesar 1,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2024. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 1,5 persen, di mana pertumbuhan ekonomi Malaysia pada 2023 hanya mencapai 3,6 persen.

Gubernur BNM, Dato Seri Abdul Rasheed Ghaffour, menyampaikan bahwa meskipun tantangan global masih ada, pertumbuhan ekonomi Malaysia ke depan akan tetap didukung oleh ekspansi investasi yang kuat. Selain itu, daya beli masyarakat yang tetap tangguh serta ekspor yang terus berkembang berkat fundamental ekonomi yang solid akan menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan.

Namun demikian, ia mengingatkan bahwa prospek pertumbuhan tetap berisiko mengalami penurunan. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi hal ini termasuk perlambatan ekonomi negara mitra dagang akibat meningkatnya hambatan perdagangan dan investasi, serta produksi komoditas yang tidak sesuai harapan.

Di sisi lain, ia juga menyebutkan bahwa ada potensi peningkatan pertumbuhan yang bisa datang dari perputaran siklus teknologi yang lebih besar, peningkatan aktivitas pariwisata, serta percepatan pelaksanaan proyek investasi.

Lebih lanjut, ia memperkirakan bahwa inflasi di tahun 2025 akan tetap dalam batas yang terkendali meskipun ada peningkatan permintaan domestik. Reformasi kebijakan dalam negeri yang baru-baru ini diumumkan diperkirakan akan memberi sedikit tekanan terhadap harga, namun secara keseluruhan dampaknya masih dapat dikelola dengan baik.

Kendati demikian, ia juga mengingatkan adanya risiko kenaikan inflasi yang mungkin timbul akibat efek berantai yang lebih besar dari kebijakan yang diterapkan, terutama terhadap harga barang dalam Indeks Harga Konsumen yang lebih luas.

Also Read

Tags

Leave a Comment