PO Sumber Alam, perusahaan otobus antarkota, tengah berupaya memodernisasi armadanya dengan beralih ke kendaraan listrik. Uji coba ini dilakukan pada rute Jakarta-Yogyakarta, berkolaborasi dengan Kalista, penyedia ekosistem kendaraan listrik.
Langkah ini bukan hanya sekadar adopsi teknologi baru, tetapi juga strategi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mencari potensi penghematan biaya yang dapat berdampak positif pada tarif tiket penumpang.
Efisiensi Biaya Operasional yang Signifikan
Direktur PO Sumber Alam, Anthony Steven Hambali, mengungkapkan adanya penghematan yang cukup besar pada biaya operasional, terutama pada sektor bahan bakar.
Penggunaan bus listrik berhasil menekan biaya bahan bakar hingga Rp 300.000 per perjalanan, dari sebelumnya Rp 800.000 ketika menggunakan solar. Potensi penghematan ini sangat signifikan.
Penghematan ini membuka peluang untuk menurunkan tarif tiket atau meningkatkan kesejahteraan para pengemudi. PO Sumber Alam sedang mengevaluasi hal tersebut.
Dukungan Ekosistem Kalista: Lebih dari Sekadar Kendaraan
PO Sumber Alam memilih bermitra dengan Kalista karena tawarannya yang komprehensif. Kalista tidak hanya menyediakan bus listrik, tetapi juga infrastruktur pendukung seperti titik pengisian daya (charging point) dan dukungan teknis.
Beberapa titik pengisian daya telah disiapkan di sejumlah lokasi strategis, termasuk di rumah makan milik Sumber Alam di Ajibarang dan Cikamurang, serta pool utama di Yogyakarta.
Proses pengisian daya berlangsung selama 30-45 menit, bertepatan dengan waktu istirahat penumpang, sehingga tidak mengganggu jadwal perjalanan.
Tantangan dan Harapan Ke Depan
Anthony Hambali mengakui bahwa infrastruktur pengisian daya untuk bus listrik belum merata. Meskipun demikian, uji coba tetap dilakukan tanpa menaikkan tarif tiket penumpang.
PO Sumber Alam ingin memperoleh data yang akurat mengenai kelayakan operasional jangka panjang sebelum memutuskan untuk berinvestasi lebih besar.
Terkait keberlanjutan kerjasama dengan Kalista, skema sewa menjadi opsi awal. Namun, pembelian armada bus listrik akan dipertimbangkan jika hasil uji coba memuaskan.
Pelatihan teknis juga diberikan kepada pengemudi dan mekanik, mengingat sebagian besar armada PO Sumber Alam masih menggunakan transmisi manual.
Meskipun menghadapi tantangan, PO Sumber Alam tetap optimis. Mereka menekankan komitmennya untuk beradaptasi dengan teknologi terbaru demi memberikan pelayanan yang lebih baik kepada penumpang.
Anthony menyatakan harapannya agar penumpang dapat melihat keseriusan PO Sumber Alam dalam berinovasi dan berkembang di industri transportasi.
Uji coba ini memberikan gambaran positif tentang potensi kendaraan listrik dalam transportasi darat jarak jauh. Keberhasilannya akan membuka jalan bagi adopsi teknologi yang lebih ramah lingkungan dan efisien di masa mendatang.