Chery, pabrikan otomotif asal Tiongkok, semakin serius menggarap pasar kendaraan listrik. Buktinya, mereka tengah melakukan uji coba mobil listrik Exlantix ET di jalanan Tiongkok. Yang istimewa, SUV listrik ini dibekali baterai solid-state, teknologi baterai masa depan yang menjanjikan.
Pengujian ini menjadi sorotan karena menandai langkah signifikan Chery dalam pengembangan teknologi baterai solid-state. Kehadiran stiker besar bertuliskan “All-solid-state battery” di bodi mobil semakin menegaskan komitmen mereka terhadap inovasi ini.
Baterai Solid-State: Revolusi di Dunia Kendaraan Listrik
Berbeda dengan baterai lithium-ion konvensional yang menggunakan cairan elektrolit, baterai solid-state mengandalkan material padat. Keunggulannya terletak pada kepadatan energi yang jauh lebih tinggi.
Hal ini memungkinkan baterai solid-state untuk menyimpan lebih banyak daya dalam ukuran yang lebih kompak. Akibatnya, kendaraan listrik dapat menempuh jarak lebih jauh dengan sekali pengisian dan waktu pengisian ulang menjadi lebih singkat.
Keuntungan ini jelas sangat menguntungkan bagi pengguna kendaraan listrik yang kerap khawatir akan daya tahan baterai di perjalanan. Teknologi ini mengatasi salah satu kendala utama adopsi mobil listrik secara massal.
Ambisi Chery: 1.500 Km dalam Sekali Cas
Chery telah mengumumkan rencana ambisius untuk memproduksi massal baterai solid-state pada tahun 2027. Mereka menargetkan kepadatan energi mencapai 600 Wh/kg.
Dengan kepadatan energi tersebut, mobil listrik Chery diproyeksikan mampu menempuh jarak hingga 1.500 km dengan sekali pengisian daya. Ini merupakan lompatan signifikan dibandingkan baterai LFP Tesla Model 3 2024 yang hanya memiliki kepadatan energi sekitar 125 Wh/kg.
Chery bahkan mengklaim telah memiliki fasilitas produksi baterai solid-state berskala GWh pertama di dunia yang berlokasi di Wuhu, Tiongkok. Skala produksi ini menunjukkan keseriusan investasi mereka di teknologi ini.
Gotion High-Tech: Mitra Strategis Chery dalam Pengembangan Baterai Solid-State
Pengujian Exlantix ET di sekitar kantor pusat Gotion High-Tech di Hefei, Anhui, mengisyaratkan peran Gotion sebagai pemasok baterai solid-state. Gotion sendiri merupakan mitra teknologi Chery dan juga didukung oleh Volkswagen.
Meskipun belum ada pengumuman resmi mengenai spesifikasi baterai Exlantix ET versi solid-state, Gotion sebelumnya telah merilis data baterai mereka dengan kepadatan energi 350 Wh/kg dan kapasitas sel 70 Ah. Baterai ini diklaim mampu mendukung jarak tempuh sekitar 1.000 km.
Kerja sama strategis antara Chery dan Gotion yang dimulai sejak Januari 2024 semakin memperkuat posisi Chery dalam pengembangan teknologi baterai solid-state. Banyak kendaraan listrik Chery saat ini sudah menggunakan paket baterai dari Gotion.
Munculnya Exlantix ET versi baterai solid-state di jalan raya menunjukkan bahwa teknologi ini telah melewati tahap eksperimen dan memasuki fase pengembangan serius. Jika Chery berhasil mewujudkan target jarak tempuh 1.500 km, ini akan menjadi terobosan besar di industri kendaraan listrik, mengatasi kekhawatiran konsumen mengenai jangkauan dan waktu pengisian.
Keberhasilan Chery dalam hal ini berpotensi mengubah lanskap industri otomotif global. Kita perlu menunggu perkembangan selanjutnya untuk melihat bagaimana teknologi ini akan berdampak pada masa depan kendaraan listrik. Namun yang jelas, Chery berpotensi menjadi pemimpin dalam revolusi baterai solid-state.