Ipda La Ali: Apotik Hidup, Sehatkan Warga Kepulauan Aru

Redaksi

Ipda La Ali: Apotik Hidup, Sehatkan Warga Kepulauan Aru
Sumber: Detik.com

Ipda La Ali, Kapolsek Kepala Madang, telah memberikan dampak signifikan bagi warga Desa Gulili, Kecamatan Aru Tengah, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku. Dedikasinya yang luar biasa telah diakui, bahkan membuatnya diusulkan sebagai kandidat Hoegeng Awards 2025.

Inovasi Ipda Ali berupa “apotik hidup” yang dirintis pada tahun 2020, masih memberikan manfaat nyata bagi masyarakat hingga saat ini. Inisiatif ini berawal dari kebutuhan mendesak di tengah pandemi Covid-19.

Apotik Hidup: Solusi Tepat di Tengah Pandemi

Pandemi Covid-19 tahun 2020 menyulitkan akses warga Desa Gulili ke fasilitas kesehatan. Banyak yang sakit, namun jarak tempuh ke pusat layanan medis sangat jauh.

Kepala Desa Gulili, Said Patikaloba, berinisiatif mencari solusi. Ia berdiskusi dengan Ipda Ali, yang saat itu menjabat sebagai Bhabinkamtibmas Desa Gulili.

Ipda Ali kemudian mengusulkan penanaman tumbuhan obat-obatan, yang dikenal sebagai “apotik hidup”. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Kepala Desa dan warga.

Bersama perangkat desa dan warga, lahan di pinggir kampung dibersihkan. Bibit tanaman obat dikumpulkan dari berbagai sumber, baik kebun maupun kota.

Proses penanaman dilakukan secara gotong royong. Dalam waktu 2-3 hari, lahan siap ditanami berbagai jenis tumbuhan obat.

Berbagai Jenis Tanaman Obat dan Manfaatnya

Sekitar delapan jenis tumbuhan obat ditanam di lahan seluas 20×25 meter. Tanaman tersebut antara lain jahe, sereh, dan temulawak.

Tanaman-tanaman ini dipercaya ampuh mengatasi gejala awal Covid-19 seperti batuk dan demam. Tumbuhan tersebut mudah diakses dan digunakan oleh masyarakat.

Konsep “apotik hidup” ini memberikan akses gratis bagi warga Desa Gulili. Masyarakat dapat mengambil dan memanfaatkan tanaman obat sesuai kebutuhan.

Pemeliharaan “apotik hidup” dilakukan secara berkelanjutan. Warga secara rutin membersihkan lahan dari rumput liar.

Keberadaan “apotik hidup” ini masih terjaga hingga saat ini. Hal ini berkat kerja sama dan kesadaran masyarakat setempat.

Dedikasi Ipda La Ali dan Penghargaan yang Diterima

Ipda Ali menceritakan awal mula ide “apotik hidup”. Ia mendapat masukan dari istrinya yang berprofesi sebagai bidan.

Sebelum di Desa Gulili, Ipda Ali telah menanam tumbuhan herbal di lahan pribadinya. Pengalaman tersebut menjadi modal berharga dalam membangun “apotik hidup” di desa.

Proses penanaman dan pemeliharaan tidak mudah. Ipda Ali juga harus membantu warga yang sakit Covid-19, memanfaatkan tanaman herbal yang sudah ditanamnya.

Ia bersama istrinya mencari dan memilih tanaman herbal. Mereka menyusuri kampung, sungai, laut, hingga gunung untuk mendapatkan tanaman obat.

Berkat dedikasinya, Ipda Ali mendapat penghargaan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada tahun 2022 melalui Polda Maluku.

Penghargaan tersebut sebagai pengakuan atas jasanya dalam menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Ipda Ali pun terus mengabdi, kini sebagai Kapolsek Kepala Madang.

Kisah Ipda La Ali dan “apotik hidup” di Desa Gulili menjadi contoh nyata bagaimana kreativitas dan kepedulian seorang polisi dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dedikasi dan inovasi Ipda Ali telah mengubah akses kesehatan warga, sebuah kontribusi yang patut diacungi jempol dan menginspirasi.

Also Read

Tags

Leave a Comment