Mobil listrik China semakin canggih. Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini diintegrasikan, memungkinkan fitur berkendara otonom.
Salah satu contohnya adalah Xpeng, produsen mobil listrik yang telah mengembangkan teknologi otonom Level 2 dan Level 2+. Meskipun belum sepenuhnya otonom, kemampuannya sudah sangat impresif.
Kemampuan Mengemudi Otonom Xpeng
Fitur otonom Level 2 dan 2+ Xpeng menawarkan berbagai kemampuan. Sistem ini membantu pengemudi dalam berbagai manuver.
Fitur-fitur tersebut termasuk parkir otomatis, berkendara di jalan tol, melakukan putar balik, dan melewati bundaran, bahkan di jalanan padat. Kemampuannya telah diuji di berbagai kondisi jalan.
Tanggung Jawab Kecelakaan dalam Kendaraan Otonom
Pertanyaan krusial muncul: siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan saat fitur otonom aktif? Ini menjadi perdebatan penting seiring perkembangan teknologi otonom.
Yuan Tingting, Senior Director of Autonomous Driving Products Xpeng, menjelaskan bahwa tanggung jawab bergantung pada level otonom kendaraan. Regulasi di China menjadi rujukan utama.
Tanggung Jawab Berdasarkan Level Otonom di China
Untuk Level 2 dan 2+, pengemudi sepenuhnya bertanggung jawab. Mereka harus tetap waspada dan siap mengambil alih kendali kapan saja.
Pada Level 3, tanggung jawab dibagi antara perusahaan asuransi dan pabrikan kendaraan. Pengemudi masih memiliki peran, tetapi tanggung jawabnya berkurang.
Untuk Level 4, pengemudi sepenuhnya bebas dari tanggung jawab. Sistem otonom sepenuhnya mengendalikan kendaraan.
Implikasi Global Regulasi Kendaraan Otonom
Yuan Tingting meyakini model tanggung jawab di China dapat menjadi standar global. Hal ini didasarkan pada pemahaman umum tentang perkembangan teknologi otonom.
Xpeng sendiri mengikuti regulasi yang berlaku di China, karena teknologi otonomnya masih dikategorikan sebagai Level 2. Mereka berkomitmen pada kepatuhan penuh terhadap peraturan.
Ke depannya, perkembangan teknologi kendaraan otonom akan terus berlanjut. Regulasi yang jelas dan terstandarisasi akan sangat penting untuk memastikan keamanan dan tanggung jawab yang terbagi secara adil.
Pertumbuhan teknologi AI dalam industri otomotif menjanjikan inovasi yang signifikan. Namun, perkembangan ini juga menimbulkan tantangan baru, terutama dalam hal regulasi dan tanggung jawab. Diskusi dan kolaborasi global akan menjadi kunci untuk mengatasi hal tersebut dan memastikan adopsi teknologi yang aman dan bertanggung jawab.
Perkembangan teknologi otonom menuntut adaptasi regulasi yang cepat dan efektif. Kolaborasi antara pemerintah, produsen, dan pakar hukum sangat penting untuk menciptakan kerangka kerja yang melindungi konsumen dan mendorong inovasi secara bersamaan.