Tidak semua produsen kendaraan roda empat di Indonesia mencatat angka penjualan yang menggembirakan.
Beberapa merek justru mengalami keterbatasan dalam perolehan angka penjualan, bahkan hanya berhasil memasarkan puluhan unit sepanjang tahun 2024.
Kesenjangan ini tampak begitu nyata jika dibandingkan dengan merek yang mendominasi pasar, seperti Toyota dan Daihatsu.
Toyota mencatat distribusi kendaraan dari pabrik ke diler (wholesales) sebanyak 288.982 unit, sedangkan Daihatsu membukukan angka 163.032 unit.
Menurut data yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), merek Tata hanya berhasil menjual satu unit pada Maret 2024.
Selanjutnya, Audi tercatat hanya mampu memasarkan 25 unit sepanjang tahun, dengan rata-rata penjualan berkisar 1-4 unit per bulan. Bahkan, dalam lima bulan di 2024, merek asal Jerman ini hanya mencatat satu unit terjual.
Sementara itu, Peugeot yang telah menyatakan hengkang dari pasar otomotif Indonesia pada pertengahan tahun, hanya berhasil membukukan 27 unit penjualan dalam empat bulan pertama 2024.
Volkswagen pun tidak jauh berbeda, dengan total distribusi sebanyak 85 unit, diikuti oleh Seres yang berhasil menjual 89 unit sepanjang tahun.
Secara keseluruhan, total penjualan kendaraan dari pabrikan ke diler (wholesales) di tahun 2024 hanya mencapai 865.723 unit.
Angka ini menunjukkan penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencatat 1.005.802 unit. Dengan demikian, terjadi penurunan sebanyak 140.079 unit atau sekitar 13,9%.
Di sisi lain, penjualan dari diler ke konsumen (retail sales) juga mengalami kemerosotan sebesar 10,9%.
Dari 998.059 unit yang terjual pada 2023, angka ini merosot menjadi 889.680 unit pada 2024, mencatat penurunan sebanyak 108.379 unit.