Permata Bank Catat Laba Bersih Rp3,6 Triliun di Tahun 2024

Rohmat

PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) berhasil meraih laba bersih senilai Rp3,6 triliun sepanjang tahun 2024. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peningkatan pendapatan operasional sebelum provisi (PPOP) yang naik sebesar 4 persen, serta membaiknya kualitas kredit selama tahun tersebut.

“Pencapaian ini juga ditopang oleh pengelolaan strategi bisnis yang berkelanjutan dan ditunjang dengan penerapan digitalisasi di operasional bank sehingga bank dapat memberikan layanan terdepan bagi nasabah,” ujar Direktur Utama Permata Bank, Meliza M. Rusli, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Didukung oleh ekosistem kemitraan yang kokoh, Permata Bank tetap berkomitmen dalam mempererat sinergi dengan Bangkok Bank sebagai pemegang saham utama.

Kolaborasi ini memungkinkan integrasi jaringan yang luas dengan layanan konsultasi bisnis dan finansial berskala internasional, sehingga mendukung transaksi lintas negara, investasi, serta kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara ASEAN.

“Tahun 2024 adalah momen penting bagi Permata Bank, dengan perubahan logo yang mencerminkan aspirasi kami untuk ‘Growing Together’ dengan seluruh pemangku kepentingan, serta memposisikan Permata Bank sebagai bank lokal dengan visi regional dan jaringan global. Momen ini semakin diperkuat dengan kinerja yang positif dan pertumbuhan bank secara prudent sepanjang 2024,” terangnya.

Meliza juga mengungkapkan bahwa ekspansi bisnis terus berlanjut, tercermin dari rasio Loan-to-Deposit (LDR) yang mengalami kenaikan menjadi 83 persen dari sebelumnya 75 persen di tahun 2023. Total aset bank mengalami pertumbuhan sebesar 0,6 persen, mencapai Rp259 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Di sisi pendanaan, total simpanan nasabah mencapai Rp185 triliun pada tahun 2024, dengan rasio CASA berada di level 55 persen.

Efisiensi operasional bank pun semakin meningkat, tercermin dari rasio Cost-to-Income (CIR) yang turun menjadi 50 persen di tahun 2024 dari 52 persen pada tahun sebelumnya.

Hal ini didukung oleh penerapan manajemen biaya yang disiplin serta transformasi digital yang semakin adaptif.

Lebih lanjut, penyaluran kredit kepada masyarakat mengalami pertumbuhan sebesar 9 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp155 triliun.

Segmen Korporasi memberikan kontribusi terbesar dengan pertumbuhan 12 persen (yoy) menjadi Rp89 triliun, diikuti oleh segmen Komersial dan Konsumer yang masing-masing tumbuh sebesar 6 persen dan 4 persen (yoy).

Kualitas aset bank juga menunjukkan perbaikan, ditunjukkan oleh rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR) yang masing-masing berada pada level 2,1 persen dan 7,9 persen.

Angka ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan masing-masing 2,9 persen dan 8,7 persen.

Selain itu, Permata Bank tetap menjaga cadangan terhadap potensi risiko kredit secara konservatif. Hal ini terlihat dari rasio NPL coverage dan LAR coverage yang masing-masing berada di level 375 persen dan 97 persen.

Penyelesaian kredit bermasalah dilakukan melalui restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset yang tidak produktif.

Dari segi permodalan, Permata Bank tetap menjadi salah satu bank dengan struktur keuangan terkuat di Indonesia.

Rasio CAR dan CET-1 Bank masing-masing berada di angka 35 persen dan 26 persen pada akhir tahun 2024, memberikan fondasi yang kokoh untuk mendukung strategi prioritas ke depan.

Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan, pada tahun 2024, Permata Bank melalui inisiatif sosial Permata Hati berkolaborasi dengan WWF-Indonesia dalam program #SayangiBumi #DenganHati untuk Bukit Tigapuluh, Jambi.

Program ini menitikberatkan pada pelestarian habitat gajah Sumatra, reforestasi melalui penanaman pohon, serta peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.

“Permata Bank juga memperkenalkan program Adopt-A-Tree untuk mendukung reforestasi, di mana nasabah, mitra, dan masyarakat luas dapat berkontribusi dengan membeli pohon untuk memulihkan hutan dan menyediakan rumah bagi habitat gajah Sumatra,” ujar Meliza.

Also Read

Tags

Leave a Comment