Rahasia Jumlah Anak Elon Musk: Lebih Banyak Dari Yang Dikira?

Redaksi

Elon Musk, orang terkaya di dunia, dikenal memiliki ambisi untuk memiliki banyak anak. Baru-baru ini, muncul klaim yang mengungkap rencana Musk yang lebih besar dari sekadar keinginan pribadi.

Menurut laporan Wall Street Journal, Musk ingin mengisi dunia dengan lebih banyak bayi cerdas sebagai upaya untuk menyelamatkan peradaban. Klaim ini mencuat seiring pengakuan seorang influencer, Ashley St. Clair, tentang anak yang dilahirkannya bersama Musk.

Tuduhan Pembungkaman dan Tawaran Jutaan Dolar

Ashley St. Clair, yang mengumumkan kelahiran anaknya bersama Musk pada Februari lalu, mengklaim telah ditawari USD 15 juta (sekitar Rp 252 miliar) sebagai pembayaran satu kali, ditambah USD 100.000 per bulan hingga anak mereka berusia 21 tahun.

Tawaran tersebut, menurut Ashley, merupakan imbalan agar ia tetap bungkam tentang hubungannya dengan Musk. Ia menolak tawaran tersebut, mengatakan tidak ingin anaknya merasa seperti sebuah rahasia.

Ashley juga menuduh Musk menggunakan kekayaannya untuk membungkam wanita lain yang memiliki anak darinya. Hal ini menambah lapisan kontroversi pada cerita tersebut.

Jumlah Anak Musk yang Misterius

Jumlah anak Musk yang sebenarnya masih menjadi misteri. Publik mengetahui ia memiliki enam anak dari pernikahannya dengan Justine Wilson, tiga anak dengan penyanyi Grimes, dan empat anak lagi dengan eksekutif Neuralink, Shivon Zilis.

Namun, sumber-sumber yang dekat dengan Musk mengisyaratkan jumlah anak yang sebenarnya jauh lebih banyak dari yang diketahui publik. Ini semakin memperkuat spekulasi mengenai ambisi Musk untuk meningkatkan populasi manusia cerdas.

Musk dikabarkan percaya bahwa penurunan populasi merupakan ancaman serius bagi peradaban manusia. Ia terdorong untuk ‘menyemai’ bumi dengan lebih banyak manusia yang memiliki kecerdasan tinggi.

Pertemuan, Hubungan, dan Perjanjian Rahasia

Perkenalan Ashley dengan Musk bermula di platform media sosial X (sebelumnya Twitter). Setelah berinteraksi melalui postingan di platform tersebut, Ashley diundang Musk ke kantor pusat X di San Francisco.

Dari San Francisco, Musk membawa Ashley ke Rhode Island dengan pesawat pribadinya, dan kemudian berlibur ke St. Barts untuk merayakan Tahun Baru. Selama periode ini, Musk sering membicarakan tentang memiliki anak dengan Ashley.

Musk bahkan disebut-sebut menginginkan wanita lain memiliki lebih banyak anak darinya sebagai bagian dari misinya untuk menyelamatkan peradaban. Ia bahkan disebut menyarankan penggunaan ibu pengganti.

Setelah kelahiran anak mereka, Ashley ditekan untuk menandatangani perjanjian senilai USD 15 juta. Namun, ia menolak dan akhirnya mengungkap hubungan dan kelahiran anak tersebut ke publik setelah mengetahui rencana pemberitaan dari sebuah surat kabar.

Setelah pengungkapan publik tersebut, Musk mencabut tawaran USD 15 juta dan kasus ini dibawa ke pengadilan untuk membahas pengujian paternitas. Tunjangan yang semula ditawarkan juga dikurangi, dari USD 100.000 menjadi USD 40.000 per bulan, dan kemudian turun lagi menjadi USD 20.000 setelah laporan Wall Street Journal dipublikasikan.

Kisah Ashley St. Clair memberikan gambaran yang lebih kompleks tentang ambisi Elon Musk, yang melampaui ambisi bisnisnya yang luar biasa. Kisah ini juga menimbulkan pertanyaan etis tentang kekayaan, kekuasaan, dan dampaknya pada kehidupan pribadi orang lain. Lebih jauh, cerita ini menyoroti perdebatan yang lebih luas mengenai kontrol kelahiran, pertumbuhan populasi, dan peran teknologi dalam membentuk masa depan kemanusiaan.

Also Read

Tags

Leave a Comment