Meskipun setiap iPhone bertuliskan “Designed by Apple in California,” mayoritas perangkat ini diproduksi di China. Hal ini menimbulkan implikasi signifikan mengingat kebijakan tarif impor yang diterapkan Presiden AS Donald Trump, yang sempat mencapai 245% untuk beberapa produk impor.
Apple menjual lebih dari 220 juta iPhone per tahun, dan diperkirakan sembilan dari sepuluh iPhone diproduksi di China. Dari layar hingga baterai, sebagian besar komponen iPhone, iPad, dan Macbook dirakit di negara tersebut.
Jejak Apple di Negeri Tirai Bambu
Perjalanan Apple di China dimulai pada 1990-an dengan penjualan komputer melalui pihak ketiga. Namun, kehadirannya yang signifikan baru dimulai pada tahun 2001.
Ketergantungan Apple pada China sebagai basis produksi dimulai saat perusahaan ini bermitra dengan Foxconn, produsen elektronik asal Taiwan, untuk memproduksi iPod, kemudian iMac, dan akhirnya iPhone.
Pada 2008, Apple membuka toko pertamanya di Beijing, menandai babak baru ekspansi perusahaan di China. Jumlah toko Apple di China pun meningkat pesat hingga mencapai 50 toko.
Foxconn dan Kota iPhone
Foxconn saat ini mengoperasikan pabrik iPhone terbesar di dunia yang terletak di Zhengzhou, yang sering disebut sebagai “Kota iPhone”. Sebagian besar produksi iPhone dilakukan di pabrik ini.
Meskipun demikian, komponen penting lain seperti chip canggih yang menjadi otak iPhone dibuat di Taiwan oleh TSMC, produsen chip terbesar dunia. Produksi chip tersebut juga membutuhkan unsur tanah jarang yang digunakan dalam aplikasi audio dan kamera.
Ketergantungan Apple pada Rantai Pasokan China
Sekitar 150 dari 187 pemasok utama Apple pada tahun 2024 memiliki pabrik di China. CEO Apple, Tim Cook, pernah menyatakan bahwa tidak ada rantai pasokan di dunia yang lebih penting bagi Apple daripada China.
Ketergantungan ini menunjukkan kompleksitas dan skala besar operasi Apple di China. Meskipun sempat ada kebijakan tarif yang mengancam, Apple berhasil melewati tantangan tersebut.
Namun, ancaman tarif tetap ada. Meskipun Presiden Trump sempat membebaskan smartphone dan perangkat elektronik lainnya dari tarif, ancaman peningkatan tarif di masa depan tetap ada.
Masa Depan Produksi iPhone
Keberhasilan Apple di pasar global sangat bergantung pada kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan di China. Namun, ini juga menciptakan ketergantungan yang signifikan.
Strategi diversifikasi produksi mungkin akan menjadi pertimbangan Apple di masa depan untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu negara. Namun, pergeseran produksi skala besar tidak akan mudah dan memerlukan waktu yang cukup lama.
Tantangan geopolitik dan ekonomi terus mempengaruhi rantai pasokan global. Perkembangan ini akan terus mempengaruhi strategi produksi Apple dan industri teknologi secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, hubungan antara Apple dan China telah membentuk lanskap industri teknologi modern. Ketergantungan yang saling menguntungkan ini akan terus dipantau dan dikaji mengingat dinamika politik dan ekonomi global yang terus berubah.