Pemerintah gencar mendorong adopsi kendaraan ramah lingkungan, khususnya mobil listrik berbasis baterai (BEV). Perhatian publik selama ini memang lebih terfokus pada penyediaan infrastruktur pengisian daya, yaitu SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum). Namun, perjalanan menuju era mobil listrik yang sepenuhnya terintegrasi membutuhkan lebih dari sekadar infrastruktur pengisian daya. Konektivitas yang handal, terutama jaringan 5G, menjadi kunci percepatan transisi ini.
Puryanto, General Manager License and Government Relation PT Mobil Anak Bangsa (MAB), mengungkapkan hal tersebut dalam diskusi di Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025. Ia menekankan pentingnya peran jaringan komunikasi yang andal dalam mendukung perkembangan teknologi mobil listrik di Indonesia.
Peran Jaringan 5G dalam Era Mobil Listrik
Teknologi mobil listrik terus berevolusi menuju sistem bantuan mengemudi lanjutan (ADAS). Fitur-fitur canggih ADAS ini membutuhkan konektivitas tinggi untuk berfungsi optimal. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, terutama mengingat banyaknya fitur ADAS yang disematkan pada mobil listrik modern.
Puryanto menambahkan bahwa kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi baru pada kendaraan listrik, termasuk ADAS, menuntut konektivitas yang memadai. Tidak hanya jaringan 4G, namun juga 5G, bahkan 6G untuk kendaraan otonom sepenuhnya. Ia mengakui bahwa Indonesia masih membutuhkan waktu beberapa tahun lagi untuk mencapai hal tersebut, mengingat keterbatasan jaringan 5G yang masih terkonsentrasi di kota-kota besar seperti Jakarta.
Kendaraan Listrik Terhubung (Connected EV) di Era 5G
Jaringan 5G berperan krusial dalam menghubungkan mobil listrik secara *real-time* ke *cloud*, pusat data, dan sistem manajemen kendaraan. Konektivitas ini memungkinkan berbagai fitur canggih.
- Pembaruan perangkat lunak jarak jauh (Over-The-Air/OTA) memungkinkan mobil listrik selalu terbarui dengan fitur dan perbaikan terbaru. Ini menghemat waktu dan biaya perawatan.
- Pemantauan performa dan status baterai dari jarak jauh memberikan informasi akurat tentang kondisi kendaraan, memungkinkan pemilik untuk merencanakan perjalanan dan perawatan secara efektif.
- Navigasi berbasis data *real-time* memanfaatkan data lalu lintas, cuaca, dan lokasi SPKLU untuk memberikan rute perjalanan yang optimal dan efisien.
Peningkatan Kinerja ADAS dengan Dukungan 5G
Konektivitas 5G juga sangat penting untuk meningkatkan kinerja ADAS. Jaringan yang cepat dan andal memungkinkan data sensor yang dikumpulkan oleh ADAS diproses secara *real-time*, sehingga memungkinkan sistem untuk merespon dengan lebih cepat dan akurat.
Kecepatan tinggi dan latensi rendah 5G mendukung kinerja sistem ADAS seperti peringatan tabrakan, pengereman otomatis darurat, dan sistem bantuan menjaga jalur. Hal ini meningkatkan keamanan dan kenyamanan berkendara.
Jaringan 5G berperan sebagai infrastruktur digital yang mengintegrasikan mobil listrik, sistem ADAS, dan infrastruktur transportasi pintar. Integrasi ini menghasilkan kendaraan yang lebih cerdas, aman, dan efisien. Keterkaitan antara jaringan 5G, kendaraan listrik, dan ADAS sangat erat, membentuk ekosistem mobilitas masa depan yang lebih terintegrasi dan canggih. Ke depan, pengembangan jaringan 5G yang lebih luas di Indonesia akan menjadi kunci keberhasilan transisi ke era mobil listrik yang sepenuhnya terhubung dan pintar.