Spekulasi mengenai kehadiran Samsung Galaxy S25 Edge semakin menguat. Ponsel cerdas ini dikabarkan bakal debut secara resmi pada 16 April mendatang di Korea Selatan serta sejumlah negara lainnya.
Berdasarkan laporan yang beredar, harga perangkat ini disebut-sebut akan sejajar dengan Galaxy S25+. Namun, informasi terbaru dari Korea Selatan mengungkap detail harga khusus untuk pasar domestik.
Merujuk pada GSM Arena, model Galaxy S25 Edge dengan kapasitas 256GB diperkirakan akan dipasarkan mulai dari KRW 1.500.000, yang jika dikonversikan ke rupiah bernilai sekitar Rp 17,6 juta. Sementara itu, untuk varian dengan penyimpanan lebih luas, yakni 512GB, konsumen harus merogoh kocek sebesar KRW 1.630.000 atau setara Rp 19,2 juta.
Samsung tampaknya mengambil langkah berbeda dengan tidak menghadirkan opsi penyimpanan 1TB dalam seri ini. Dengan demikian, konsumen hanya diberikan dua alternatif kapasitas penyimpanan, yaitu 256GB dan 512GB.
Apabila bocoran ini benar, maka posisi harga Galaxy S25 Edge akan berada di antara Galaxy S25+ yang dibanderol mulai KRW 1.353.000 (sekitar Rp 15,8 juta) dan Galaxy S25 Ultra yang ditawarkan dengan harga mulai KRW 1.698.400 (sekitar Rp 19,8 juta).
Samsung juga diperkirakan hanya akan menyediakan stok awal sebanyak 40.000 unit untuk ponsel ultra-tipis ini setelah resmi dirilis pada Mei. Produksi akan terus ditingkatkan secara bertahap dalam beberapa pekan berikutnya guna memenuhi permintaan pasar.
Seiring dengan desainnya yang dikabarkan memiliki ketebalan hanya 5,84mm, banyak pihak mempertanyakan sejauh mana ketahanan perangkat ini. Namun, menurut Annika Bizon, VP of Product and Marketing Samsung Mobile Experience di Inggris, durabilitas Galaxy S25 Edge bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
Dalam wawancara eksklusif bersama TechRadar, Bizon mengungkapkan dua aspek utama yang diunggulkan oleh Galaxy S25 Edge. Pertama, perangkat ini mengusung desain yang luar biasa tanpa mengorbankan teknologi canggih di dalamnya.
“Hal kedua yang akan saya katakan adalah tentang daya tahan. Dengan sesuatu yang ramping, daya tahan [harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan],” ujar Bizon sebagaimana dikutip dari GSM Arena, Senin (10/3/2025).
“Dua hal itu adalah fitur [Galaxy S25 Edge] yang menarik [bagi kami]. Ya, saya tahu daya tahan tidak menarik tapi itu sangat penting. Jadi tunggu saja, karena ada beberapa hal menarik yang akan datang terkait ponsel ini,” lanjutnya.
Meskipun Bizon tidak memberikan rincian lebih lanjut, pernyataannya mengindikasikan bahwa Samsung kemungkinan akan menghadirkan inovasi baru dalam hal ketahanan perangkat.
Samsung Galaxy S25 Edge sendiri dikabarkan akan menggunakan panel belakang berbahan keramik, yang memiliki daya tahan lebih baik dibandingkan material kaca. Dipadukan dengan bingkai aluminium khas ponsel flagship Samsung, kombinasi ini diyakini akan meningkatkan ketahanan perangkat secara keseluruhan.
Perangkat ini telah dua kali tampil di hadapan publik, yakni dalam ajang Galaxy Unpacked pada Januari lalu serta Mobile World Congress (MWC) 2025 baru-baru ini. Namun, pada kedua kesempatan tersebut, pengunjung hanya diperbolehkan melihat tanpa bisa menyentuh perangkat secara langsung.
Kemungkinan besar, kebijakan tersebut diterapkan karena Samsung ingin menjaga kejutan mengenai pengalaman pengguna saat bersentuhan langsung dengan perangkat ini. Dengan peluncuran resminya yang diperkirakan akan digelar bulan depan, publik tinggal menunggu bagaimana Samsung benar-benar akan merealisasikan klaimnya terhadap Galaxy S25 Edge.
