Indonesia bersiap memasuki era internet berkecepatan tinggi, dengan target mencapai 100 Mbps dalam beberapa tahun mendatang. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah merancang berbagai langkah strategis agar masyarakat dapat menikmati koneksi yang lebih cepat dan stabil.
Saat ini, kecepatan internet Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, baik dalam kategori internet seluler maupun fixed broadband. Namun, Komdigi menyiapkan sejumlah inisiatif agar layanan internet tetap (fixed broadband) di Tanah Air bisa meningkat secara signifikan.
Berdasarkan laporan Speedtest Global Index yang dirilis oleh Ookla pada Desember 2024, kecepatan rata-rata internet fixed broadband di Indonesia berada di angka 32,07 Mbps. Posisi ini menempatkan Indonesia di peringkat 121 dari 154 negara. Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, Indonesia hanya unggul dari Myanmar, tetapi masih tertinggal dari Kamboja, Laos, Vietnam, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura.
Untuk merealisasikan visi internet 100 Mbps, Komdigi berencana melelang frekuensi 1,4 GHz, yang akan dimanfaatkan untuk layanan broadband wireless access (BWA) atau akses internet tetap nirkabel. Jika tidak ada kendala, proses lelang ini dijadwalkan berlangsung pada kuartal pertama 2025.
“Kita berharap di dalam nanti kita minta harga internet murah, tapi juga menjaga kualitasnya ya. Jadi, kualitasnya berharap itu dengan tarif yang murah bisa minimal 100 Mbps,” ujar Wayan saat ditemui beberapa waktu lalu.
Komdigi memperkirakan bahwa setelah frekuensi 1,4 GHz dilelang, harga layanan internet tetap dapat berkisar antara Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu. Upaya ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kecepatan internet tetapi juga menjadikannya lebih terjangkau bagi masyarakat luas.
Langkah ini menjadi pijakan awal bagi Komdigi untuk menciptakan ekosistem internet yang lebih cepat dan murah. Meski infrastruktur di spektrum 1,4 GHz masih perlu dikembangkan, Komdigi optimistis bahwa kebijakan ini akan mendorong pertumbuhan layanan internet yang lebih merata dan berkualitas di seluruh Indonesia.
Dengan adanya tambahan spektrum frekuensi ini, para penyedia layanan telekomunikasi dapat lebih leluasa dalam menghadirkan koneksi yang stabil serta memperluas jangkauan internet ke berbagai wilayah, terutama yang selama ini masih memiliki akses terbatas. Dengan strategi ini, Indonesia diharapkan bisa segera mengejar ketertinggalannya dan masuk dalam jajaran negara dengan konektivitas internet yang lebih kompetitif.