CEO Meta, Mark Zuckerberg, baru-baru ini memberikan kesaksian dalam persidangan antimonopoli yang melibatkan Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS dan perusahaan teknologi raksasanya. Kesaksian tersebut memberikan wawasan menarik mengenai persaingan ketat yang dihadapi Meta, terutama dari platform media sosial lainnya.
Dalam persidangan yang berlangsung pada Rabu (16/4), Zuckerberg dan tim hukum Meta berargumen bahwa perusahaan tersebut menghadapi persaingan sengit dari berbagai platform, termasuk TikTok, YouTube, iMessage, dan LinkedIn.
TikTok, Ancaman Utama Bagi Meta
Zuckerberg secara khusus menyebut TikTok sebagai kompetitor utama yang paling mengancam bisnis Meta, terutama sejak peluncurannya pada tahun 2018.
Ia menyatakan bahwa pertumbuhan Meta melambat drastis seiring dengan meningkatnya popularitas TikTok. Hal ini menjadi prioritas utama perusahaan selama beberapa tahun terakhir.
Strategi Meta Menghadapi Persaingan
Sebagai respon terhadap persaingan tersebut, Meta meluncurkan Reels, fitur video pendek yang kini telah berkontribusi besar terhadap trafik video perusahaan.
Upaya ini diharapkan dapat mengembalikan posisi Meta di pasar dan mengurangi dampak negatif dari persaingan ketat yang dihadapi.
Dampak Potensial Putusan Pengadilan
Zuckerberg berharap kesaksiannya dapat meyakinkan hakim bahwa Meta bukanlah perusahaan monopoli karena menghadapi banyak kompetitor.
Namun, jika FTC memenangkan kasus ini, Meta berpotensi dipaksa untuk menjual Instagram atau WhatsApp sebagai perusahaan independen.
Perubahan Strategi Pelaporan Pengguna Meta
Pada tahun 2017, ByteDance mengakuisisi Musical.ly dan menggabungkannya dengan TikTok pada tahun berikutnya. Sekitar waktu yang sama, Meta (saat itu masih bernama Facebook) menghentikan pelaporan jumlah pengguna Facebook per kuartalnya.
Perubahan ini, tampaknya, bertujuan untuk menyembunyikan perlambatan pertumbuhan pengguna Facebook yang sebenarnya.
Pergeseran Fungsi Media Sosial
Zuckerberg juga memberikan komentar menarik tentang “efek jaringan” yang dimiliki platform media sosial.
Ia berpendapat bahwa fungsi media sosial kini telah bergeser, tidak lagi hanya untuk berinteraksi dengan keluarga dan teman, melainkan juga sebagai mesin pencari informasi yang dapat dibagikan melalui pesan.
Persidangan antimonopoli ini menjadi sorotan karena dampaknya yang signifikan terhadap lanskap industri teknologi. Pernyataan Zuckerberg mengenai persaingan sengit dan strategi yang dijalankan Meta memberikan gambaran menarik tentang dinamika yang terjadi di dunia media sosial saat ini. Hasil persidangan akan menentukan masa depan Meta dan bagaimana perusahaan teknologi besar lainnya bersaing di masa mendatang.