Apple tengah bersiap membawa inovasi baru ke dalam ekosistem perangkatnya dengan menghadirkan fitur penerjemah percakapan secara langsung di AirPods. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memahami bahasa asing secara real-time tanpa perlu perantara aplikasi tambahan.
Mengutip laporan Mark Gurman dari Bloomberg, teknologi ini akan terkunci di iOS 19 yang dijadwalkan rilis dalam waktu dekat. “Fitur ini bisa membantu menerjemahkan percakapan, dari misalnya bahasa Spanyol ke Inggris, dengan memutarkan percakapan yang sudah diterjemahkan ke dalam telinga pengguna,” tulis Gurman, seperti dikutip dari The Verge, Jumat (14/3/2025). Ia juga menambahkan bahwa ketika lawan bicara menggunakan bahasa Inggris, iPhone akan secara otomatis memutar hasil terjemahan ke bahasa Spanyol.
Tertinggal dari Kompetitor, Apple Siap Kejar Ketertinggalan
Kehadiran fitur ini bisa dibilang sebagai langkah terlambat bagi Apple. Pasalnya, Google sudah lebih dulu meluncurkan teknologi serupa pada Pixel Buds generasi pertama pada 2017. Bahkan, penerusnya, Pixel Buds Pro yang rilis pada 2022, telah mengusung fitur live translation dengan performa lebih matang. Selain Google, perusahaan seperti Meta dan Humane juga mencoba mengembangkan teknologi serupa pada perangkat wearable mereka, meski hasilnya masih belum konsisten.
Keunggulan Google dalam bidang ini tidak lepas dari basis data mereka yang kuat melalui Google Translate. Layanan terjemahan berbasis kecerdasan buatan tersebut telah dikembangkan bertahun-tahun dan digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia.
iOS 19: Perubahan Besar dalam Ekosistem Apple
Selain membawa fitur terjemahan langsung ke AirPods, Apple juga bersiap melakukan perubahan besar pada tampilan sistem operasinya. Dilaporkan bahwa iOS, iPadOS, dan macOS akan mengalami desain ulang besar-besaran yang akan diumumkan dalam ajang WWDC pada Juni mendatang.
Perombakan ini bertujuan untuk menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih seragam di berbagai perangkat Apple. Pembaruan mencakup penyegaran ikon, penyederhanaan menu, serta peningkatan tampilan aplikasi dan tombol. Apple tampaknya terinspirasi dari VisionOS, sistem operasi yang pertama kali diperkenalkan bersamaan dengan peluncuran headset Vision Pro pada 2024.
Dengan berbagai inovasi yang sedang dikembangkan, Apple tampaknya ingin memastikan bahwa produknya tetap relevan dan mampu bersaing dengan kompetitor di industri teknologi yang terus berkembang pesat. Rencana ini juga menunjukkan bahwa perusahaan berbasis di Cupertino tersebut tidak ingin ketinggalan dalam tren teknologi masa depan, termasuk dalam hal komunikasi lintas bahasa.