Avatr Gugat Blogger: Kontroversi CD Mobil, Sengketa Resmi

Redaksi

Avatr Gugat Blogger: Kontroversi CD Mobil, Sengketa Resmi
Sumber: Pikiran-rakyat.com

Produsen mobil listrik China, Avatr, tengah terlibat perseteruan hukum dengan seorang blogger otomotif populer, Zurich Bei Le Ye. Perseteruan ini bermula dari perbedaan data mengenai koefisien hambatan (Cd) mobil Avatr 12. Avatr menganggap blogger tersebut menyebarkan informasi yang keliru dan telah melayangkan surat peringatan hukum.

Perselisihan ini menarik perhatian luas, bahkan sampai ke Elon Musk yang turut membagikan video kontroversial tersebut di platform X. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya akurasi data dalam industri otomotif, terutama dalam era mobil listrik yang semakin kompetitif.

Klaim Kontroversial Koefisien Hambatan Avatr 12

Zurich Bei Le Ye, melalui beberapa unggahan video di platform media sosial populer seperti Weibo, Xiaohongshu, Douyin, dan Bilibili (antara 2 hingga 10 Mei 2025), mengklaim bahwa pengujiannya sendiri menunjukkan koefisien hambatan (Cd) Avatr 12 mencapai 0,28. Angka ini jauh lebih tinggi daripada klaim resmi Avatr yang menyebutkan 0,21.

Perbedaan angka ini memicu kontroversi besar di jagat otomotif China. Klaim Zurich dianggap telah merugikan reputasi Avatr dan menimbulkan keraguan publik terhadap klaim spesifikasi resmi kendaraan tersebut.

Respon Avatr: Pengujian Ulang dan Surat Peringatan Hukum

Sebagai tanggapan, Avatr melakukan pengujian ulang koefisien hambatan Avatr 12 pada 9 Mei 2025. Pengujian ini dilakukan secara langsung dan disiarkan ke publik, bekerja sama dengan lembaga independen China Automotive Engineering Research Institute (CAERI).

Hasil pengujian ulang Avatr, yang dilakukan dalam enam kondisi berbeda dan disupervisi notaris, menunjukkan bahwa angka Cd 0,21 tetap valid dalam kondisi optimal. Pengujian ini telah disertifikasi oleh pihak ketiga, memastikan transparansi prosesnya.

Bukti Akurasi Data dan Tuduhan Kolusi

Meskipun telah membuktikan klaimnya melalui pengujian independen, Zurich tetap merilis konten lanjutan. Ia bahkan menuduh adanya kolusi antara Avatr, CAERI, dan media dalam upaya untuk menutup-nutupi data yang sebenarnya.

Tuduhan ini semakin memperkeruh suasana. Avatr menganggap tindakan Zurich telah melewati batas kritik yang sehat dan berujung pada pencemaran nama baik.

Langkah Hukum Avatr dan Dampaknya terhadap Reputasi

Menanggapi tuduhan dan konten lanjutan Zurich, Avatr mengambil langkah hukum. Perusahaan tidak hanya meminta penghapusan semua konten yang dianggap keliru, tetapi juga menuntut permintaan maaf publik selama 30 hari berturut-turut di bagian atas akun media sosial Zurich.

Avatr menekankan bahwa semua pengujian dilakukan secara profesional, diverifikasi oleh lembaga resmi, dan dilakukan secara terbuka. Perseteruan ini menunjukkan betapa pentingnya akurasi data dan reputasi bagi perusahaan otomotif di era digital. Dampak dari kasus ini dapat meluas, mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap merek Avatr dan industri mobil listrik secara umum.

Perseteruan antara Avatr dan Zurich Bei Le Ye menyoroti pentingnya verifikasi data dan transparansi dalam industri otomotif. Meskipun Avatr telah melakukan pengujian ulang yang independen dan transparan, kasus ini tetap menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana informasi yang beredar di media sosial dapat berdampak signifikan pada reputasi perusahaan. Ke depannya, perlu adanya mekanisme yang lebih efektif untuk memastikan akurasi informasi dan melindungi industri dari dampak negatif penyebaran informasi yang keliru.

Also Read

Tags

Leave a Comment