Pasar ponsel premium di Indonesia bakal semakin kompetitif dengan kembalinya Honor. Produsen smartphone asal China ini siap melangkah kembali ke Tanah Air dengan strategi besar dan ambisi tinggi.
Mereka tak sekadar hadir, melainkan langsung mengincar segmen kelas atas yang selama ini dikuasai oleh Samsung dan Apple.
Mengusung Identitas Baru, Honor Bidik Kelas Premium
“Jadi sekarang, Honor, kami mem-branding diri kami sendiri untuk produk premium. Terutama di Indonesia. Itulah mengapa kami kembali ke Indonesia,” ujar Victor Yu, Marketing Director South Pacific Honor dalam pertemuan dengan media di Jakarta, Selasa (12/2/2025).
Yu mengungkapkan bahwa ada anggapan sebagian besar pasar ponsel Indonesia masih didominasi segmen low-end. Namun, ia melihat tren yang berbeda, di mana Indonesia mengalami perkembangan pesat yang membuat segmen premium semakin potensial.
“Asia sedang naik daun, dan Indonesia berkembang sangat, sangat cepat sekarang. Jadi kami percaya, Honor percaya, bahwa pasar Indonesia akan menjadi premium dan lebih premium di masa depan,” tuturnya.
Dengan optimisme ini, Honor bertekad menjadikan produk kelas atas lebih mudah diakses oleh konsumen di Indonesia.
Siap Geser Samsung dan Apple?
Langkah Honor tak hanya sebatas mengisi pasar premium, tetapi juga menantang dua raksasa yang selama ini mendominasi, yakni Samsung dan Apple. Keyakinan ini didasarkan pada pengalaman mereka yang sukses bersaing di Malaysia.
“Kami bersaing dengan Samsung dan iPhone secara langsung. Itu juga yang kami lakukan di Malaysia beberapa tahun lalu,” kata Yu.
Untuk mewujudkan ambisi ini, Honor menyiapkan beberapa strategi utama.
Strategi Honor: Inovasi dan Kepercayaan Konsumen
Salah satu langkah utama yang ditempuh Honor adalah menghadirkan inovasi terbaik di setiap produk yang mereka luncurkan. Mereka berkomitmen untuk selalu memberikan pembaruan teknologi, baik dari riset internal maupun kolaborasi dengan mitra seperti Google dan Qualcomm.
Selain inovasi, Honor juga ingin membangun kepercayaan yang lebih kuat di pasar Indonesia. Yu membandingkan pendekatan mereka dengan Apple, yang lebih mengandalkan distributor lokal dalam menjalankan bisnisnya di berbagai negara.
“Kami akan merekrut tim servis dan ritel. Kami ingin memberikan pelayanan ke konsumen secara langsung. Jadi saya pikir kami bisa ingin lebih dipercaya oleh pelanggan dengan melokalisasi. Dan hanya jika kami fokus pada Indonesia,” tegasnya.
Honor menegaskan bahwa mereka datang ke Indonesia bukan untuk sekadar mencari keuntungan cepat, tetapi untuk membangun kehadiran jangka panjang.
“Karena itu, seperti tadi saya katakan, kami datang di sini untuk jangka panjang. Kami tidak ingin hanya (sekadar) menghasilkan uang lalu pergi,” pungkas Yu.
Dengan strategi ini, menarik untuk melihat sejauh mana Honor mampu menggoyang dominasi dua brand besar di pasar smartphone premium Indonesia.