ICMS Gelar Diskusi Industri Otomotif Nasional di Tengah IIMS 2025

Rohmat

Sejalan dengan berlangsungnya ajang pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, Indonesia Center for Mobility Studies (ICMS) kembali menggelar diskusi mendalam terkait industri otomotif nasional pada 18 Februari 2025.

Pada kesempatan ini, diskusi mengusung tema “Analisis Kebijakan Pajak dan Tarif Kendaraan Bermotor 2025 serta Implikasinya bagi Industri Otomotif”. Forum ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan di sektor otomotif, termasuk pengamat ekonomi terkemuka, guna membahas aturan baru yang diterapkan pemerintah terhadap kendaraan bermotor pada tahun ini.

Tujuan Utama Diskusi Kebijakan Pajak Kendaraan Bermotor 2025

Forum ini bertujuan untuk mengupas kebijakan perpajakan terbaru, dampaknya terhadap industri otomotif nasional, serta strategi meningkatkan volume penjualan kendaraan bermotor hingga mencapai angka 1 juta unit per tahun.

Dinamika Pasar Kendaraan Listrik di Tengah Perlambatan Industri Otomotif

Meskipun industri otomotif mengalami perlambatan dengan penurunan 14% pada 2024, sektor kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) justru mengalami lonjakan signifikan hingga 153%. Jumlah unit yang terjual meningkat dari 17 ribu unit pada 2023 menjadi 43 ribu unit pada 2024, didorong oleh insentif pemerintah.

Saat ini, industri otomotif menghadapi tantangan besar akibat berkurangnya daya beli masyarakat. Sepanjang tahun 2024, pasar kendaraan bermotor mengalami kontraksi 14%, dengan total penjualan wholesales turun dari 1,005 juta unit pada 2023 menjadi 866 ribu unit pada 2024.

Ketua Umum ICMS, Munawar Chalil, menegaskan bahwa dalam kondisi pasar yang penuh tantangan, diskusi ini diharapkan menjadi sumber inspirasi dan solusi untuk menghadapi perubahan kebijakan serta memanfaatkan peluang dalam industri otomotif.

“Dalam kondisi pasar yang sedang sulit seperti saat ini, dialog yang digelar ICMS kali ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus mengeksplorasi berbagai pemikiran, mengidentifikasi tantangan-tantangan serta peluang dalam industri otomotif di masa depan,” ungkapnya (18/2).

Acara ini menghadirkan berbagai panelis dari industri otomotif, antara lain Luther Panjaitan (Head of Marketing PR & Government Relation BYD Indonesia), Thomas Sigit Pamungkas (Head of Sales & Planning Strategy HMID), Philardi Sobari (Public Relations Manager PT Toyota Astra Motor), serta pengamat ekonomi senior Josua Pardede. Salah satu topik utama yang dibahas adalah kebijakan insentif sebesar 3% untuk kendaraan hybrid yang mendapatkan sambutan positif dari pelaku industri.

Para produsen kendaraan berharap insentif tersebut dapat mempercepat pergeseran dari kendaraan berbasis bahan bakar fosil menuju kendaraan elektrifikasi.

Sementara itu, Josua Pardede menegaskan bahwa kebijakan ini tidak hanya berorientasi pada transisi menuju kendaraan listrik, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan total penjualan kendaraan bermotor di Indonesia agar kembali menembus angka 1 juta unit per tahun.

“Kami berharap sebenarnya aturan yang dihadirkan oleh pemerintah baik insentif kendaraan listrik maupun kendaraan hybrid tidak hanya mempercepat perpindahan pengguna dari mobil konvensional ke elektrifikasi.

Namun lewat aturan yang ada juga bisa meningkatkan volume penjualan kendaraan bermotor yang selama ini tidak lebih dari satu juta unit per tahunnya,” kata Josua Pardede.

Di tengah perlambatan industri kendaraan bermotor secara keseluruhan, segmen Battery Electric Vehicle (BEV) menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, meningkat 153% dari 17 ribu unit pada 2023 menjadi 43 ribu unit pada 2024.

Peningkatan ini terjadi berkat kebijakan insentif pemerintah bagi kendaraan listrik yang diproduksi di dalam negeri.

Sementara itu, kendaraan hybrid juga mengalami kenaikan meskipun lebih moderat, dengan pertumbuhan 8% dibanding tahun sebelumnya. Fakta ini mengindikasikan bahwa kebijakan yang mendukung dapat mendorong peralihan ke kendaraan ramah lingkungan sekaligus memperkuat industri otomotif dalam negeri.

Also Read

Tags

Leave a Comment