Jetour Motor Indonesia Siapkan Strategi Jitu untuk Bersaing di Industri Otomotif Nasional

Rohmat

Produsen kendaraan roda empat asal Negeri Tirai Bambu, PT Jetour Motor Indonesia (Jetour), yang merupakan bagian dari Chery Holding Group, mengungkapkan langkah-langkah strategisnya dalam menghadapi persaingan di industri otomotif nasional.

Sebagai pemain baru di pasar Indonesia, Jetour menyadari keberadaan merek-merek senior asal China, seperti BYD, Wuling, dan Geely. Oleh karena itu, perusahaan telah menyiapkan sejumlah pendekatan khusus guna meraih pangsa pasar yang maksimal.

Presiden Direktur PT Jetour Motor Indonesia, Jacky Yang, menegaskan bahwa pihaknya optimistis menghadapi kompetisi dengan sesama merek China. Ia menilai bahwa pasar otomotif di Indonesia masih memiliki ruang yang cukup luas untuk berbagai merek.

“Sebenarnya saya tidak menganggap ini kompetisi, karena pasar Indonesia sudah cukup besar untuk menampung banyak merek. Misalnya, sebelum brand China masuk, pasar Indonesia telah dikuasai brand Jepang selama bertahun-tahun,” ujar Jacky saat ditemui di IIMS 2025, dikutip Selasa (25/2/2025).

Lebih lanjut, Jacky menjelaskan bahwa setiap merek kendaraan asal China memiliki karakteristik dan nilai lebih masing-masing, sehingga pangsa pasarnya pun akan terbagi secara alami sesuai dengan keunggulan masing-masing produsen.

“Setiap merek memiliki keunggulannya masing-masing. Misalnya, BYD memiliki teknologi dan desain yang luar biasa dari sisi interior atau eksteriornya. Kami juga memiliki keunggulan sebagai SUV brand nomor satu di China,” jelasnya.

Sebagai bagian dari upaya memperkenalkan diri di Indonesia, Jetour telah meluncurkan dua model kendaraan SUV unggulannya, yakni Dashing dan X70 Plus, yang masing-masing dipasarkan dengan harga sekitar Rp400 jutaan.

Dari segi performa, Jetour Dashing dipersenjatai dengan mesin bensin berkapasitas 1.500 cc yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 156 horse power serta torsi puncak 230 Nm. Sementara itu, model X70 Plus hadir dengan mesin yang sama, namun dengan tenaga lebih besar, yakni 197 horse power dan torsi maksimum 290 Nm.

Tak hanya sekadar menghadirkan produk, Jetour juga telah mengambil langkah nyata dalam mendukung produksi kendaraan secara lokal. Sejak Oktober tahun lalu, perusahaan telah memulai perakitan secara completely knocked down (CKD) di fasilitas produksi PT Handal Indonesia Motor (HIM) yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini juga menangani perakitan beberapa merek kendaraan asal China lainnya, seperti Chery dan Neta.

Ke depan, Jetour tidak hanya fokus pada kendaraan berbahan bakar konvensional (ICE) tetapi juga berencana membawa kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) serta mobil hybrid plug-in (PHEV) ke pasar Indonesia.

Di sisi lain, ekspansi jaringan distribusi juga menjadi perhatian utama Jetour. Perusahaan menargetkan untuk memiliki 30 diler pada tahun 2025, dengan visi jangka panjang mencapai 100 diler dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

“Kami sangat optimis untuk bergabung di pasar Indonesia dan melakukan lokalisasi dengan produk-produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan. Tentu saja kompetisi tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara lain, jadi kami sangat terbuka,” pungkasnya.

Dengan strategi yang matang dan dukungan produksi lokal, Jetour optimistis dapat menancapkan eksistensinya di pasar otomotif Indonesia dan bersaing dengan berbagai merek yang telah lebih dulu hadir.

Also Read

Tags

Leave a Comment