Olahraga, kunci utama menuju hidup sehat dan berkualitas. Namun, sebelum melompat ke latihan intensitas tinggi, perlu persiapan matang, terutama untuk kesehatan jantung.
Banyak yang terburu-buru ingin cepat langsing atau mencapai target kompetisi dengan latihan berat. Apakah jantung Anda siap menghadapi tantangan tersebut?
Risiko Tersembunyi di Balik Tubuh yang Terlihat Sehat
Merasa sehat tanpa keluhan apapun? Jangan terlena.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Muhammad Agi R., Sp. JP, menjelaskan banyak kelainan jantung tak bergejala di tahap awal.
Kondisi seperti penyempitan pembuluh darah koroner, kelainan katup jantung, atau gangguan irama jantung bisa saja tersembunyi.
Hal ini disampaikan dr. Agi dalam siaran langsung Instagram Kementerian Kesehatan RI, Senin (28/4/2025).
Peningkatan aktivitas fisik secara drastis sangat berbahaya bagi mereka yang memiliki kondisi tersebut.
Olahraga berat memaksa jantung bekerja lebih keras, meningkatkan denyut dan tekanan darah signifikan.
Kondisi ini berisiko memicu serangan jantung mendadak atau aritmia yang fatal.
Pentingkah Cek Kesehatan Jantung Sebelum Olahraga?
Pemeriksaan jantung sebelum memulai olahraga tidak selalu wajib bagi semua orang.
Namun, sangat direkomendasikan bagi mereka yang berusia di atas 35 tahun.
Rekomendasi juga berlaku bagi mereka dengan faktor risiko penyakit jantung, seperti riwayat keluarga, kolesterol tinggi, hipertensi, atau diabetes.
Mereka yang sebelumnya jarang berolahraga dan ingin langsung menjalani latihan berat juga perlu memeriksakan jantungnya.
Contoh latihan berat yang dimaksud adalah lari maraton, angkat beban intensif, atau olahraga kompetitif.
Dr. Agi menambahkan, pemeriksaan awal seperti EKG, treadmill test, atau echocardiography sudah cukup untuk menilai fungsi dasar jantung.
Tidak perlu langsung melakukan pemeriksaan kompleks seperti MRI jantung.
Menyesuaikan Olahraga dengan Kondisi Jantung
Sesuaikan jenis dan intensitas olahraga dengan kondisi jantung Anda.
Jika hasil pemeriksaan baik, mulailah olahraga secara bertahap, tingkatkan intensitas secara berkala sesuai kemampuan tubuh.
Jika ditemukan masalah jantung, dokter akan merekomendasikan jenis dan intensitas olahraga yang aman dan sesuai.
Pencegahan jauh lebih baik daripada mengobati.
Olahraga memang bermanfaat, namun memeriksa kondisi jantung terlebih dahulu adalah bentuk tanggung jawab pada diri sendiri.
Ini bukan soal mengurangi semangat, melainkan melindungi diri agar tetap bisa berolahraga dengan aman dan optimal.
Dengan persiapan yang matang, kita dapat menikmati manfaat olahraga tanpa mengorbankan kesehatan jantung.
Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati.