Setelah penutupan sementara wilayah udara Qatar menyusul serangan balasan Iran terhadap pangkalan udara AS, Qatar Airways kembali beroperasi pada Selasa, 24 Juni 2025. Penerbangan internasional kembali dibuka, memberikan nafas lega bagi para penumpang yang tertunda.
Kembalinya operasional Qatar Airways menandai berakhirnya gangguan besar pada jaringan penerbangan internasional maskapai tersebut. Namun, penumpang tetap diimbau untuk waspada terhadap potensi penundaan dan perubahan jadwal penerbangan.
Qatar Airways Kembali Mengudara: Prioritas Keselamatan Penumpang
Prioritas utama Qatar Airways saat ini adalah memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang. Maskapai bekerja sama erat dengan otoritas terkait untuk memulihkan operasional secepat mungkin.
Petugas layanan darurat tambahan telah dikerahkan di Bandara Internasional Hamad dan beberapa bandara utama lainnya untuk membantu penumpang yang terdampak. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir gangguan dan memberikan pelayanan terbaik.
Dampak Serangan dan Penutupan Wilayah Udara
Penutupan sementara wilayah udara Qatar pada Senin, 23 Juni 2025, disebabkan oleh antisipasi serangan balasan Iran terhadap pangkalan udara AS di dekat Doha. Serangan tersebut merupakan respon atas operasi militer udara AS terhadap fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni 2025.
Penutupan ini menyebabkan penundaan penerbangan, pemutusan koneksi, dan sejumlah penumpang terlantar. Gangguan pada jaringan internasional Qatar Airways cukup signifikan.
Meskipun hampir semua rudal Iran dicegat dan tidak ada korban jiwa, kejadian ini menimbulkan kekhawatiran dan berdampak luas pada sektor penerbangan di wilayah tersebut.
Pihak kedutaan besar AS di Qatar sempat meminta warga negaranya untuk berlindung di tempat aman. Perintah tersebut dicabut pada Selasa, 24 Juni 2025, setelah situasi dinilai kembali kondusif.
Imbauan Kepada Penumpang dan Antisipasi Penundaan
Meskipun Qatar Airways telah kembali beroperasi, penumpang tetap diimbau untuk memeriksa informasi terbaru melalui situs web resmi qatarairways.com atau aplikasi seluler sebelum melakukan perjalanan.
Potensi penundaan penerbangan masih mungkin terjadi. Lonjakan lalu lintas udara pasca penutupan menyebabkan kemacetan di koridor udara utama.
Penumpang perlu mempersiapkan diri menghadapi potensi penundaan, perubahan jadwal keberangkatan, dan bahkan perubahan gerbang keberangkatan di menit-menit terakhir. Waktu transit yang lebih lama juga perlu diantisipasi.
Informasi terkini mengenai status penerbangan sangat penting untuk memastikan perjalanan yang lancar. Pemantauan berkala terhadap informasi resmi sangat disarankan.
Situasi ini menyoroti kerentanan sektor penerbangan terhadap konflik geopolitik. Kecepatan dan koordinasi antar pihak, termasuk maskapai, otoritas bandara, dan pemerintah, sangat krusial dalam meminimalkan dampak negatif terhadap penumpang.
Semoga situasi ini segera mereda dan penerbangan internasional kembali normal. Keselamatan dan kenyamanan penumpang harus tetap menjadi prioritas utama bagi semua pihak yang terlibat.