Pabrik Schneider Electric di Cikarang, Bekasi, terus menunjukkan komitmennya terhadap perekonomian Indonesia. Baru-baru ini, perusahaan asal Prancis ini meresmikan perluasan pabrik mereka, sekaligus mengumumkan capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang signifikan.
Dengan perluasan ini, Schneider Electric semakin memperkuat posisi mereka sebagai pemain kunci dalam industri energi dan otomasi di Indonesia. Perusahaan ini juga menegaskan komitmennya terhadap pengembangan industri dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja.
TKDN 40 Persen dan Komitmen terhadap Pasar Domestik
President Director Schneider Electric Indonesia & Timor-Leste, Martin Setiawan, mengumumkan bahwa produk-produk yang dihasilkan pabrik Cikarang telah mencapai TKDN sebesar 40 persen.
Lebih dari itu, 82 persen bahan baku dan komponen yang berasal dari luar grup Schneider Electric dipasok oleh mitra lokal. Hal ini menunjukkan komitmen nyata perusahaan dalam mendukung rantai pasokan nasional.
Setengah dari total produksi pabrik Cikarang dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. Sisanya diekspor ke beberapa negara di Asia dan Oseania.
Perluasan Pabrik dan Peningkatan Kapasitas Produksi
Perluasan pabrik seluas 3.200 meter persegi ini berlokasi di dekat pabrik utama yang telah beroperasi sejak 1995.
Perluasan ini bertujuan untuk menjawab peningkatan permintaan baik dari pasar domestik maupun internasional, khususnya dari sektor pusat data, utilitas listrik, minyak & gas, serta pertambangan.
Dengan perluasan ini, kapasitas produksi panel tegangan rendah (LV) meningkat hingga 200 unit. Hal ini juga akan meningkatkan skalabilitas operasional Schneider Electric di Cikarang.
Schneider Electric berencana untuk terus mengembangkan fasilitas ini hingga 2029. Targetnya adalah menyerap tenaga kerja hingga 1.500 orang.
Saat ini, hampir seluruh karyawan di pabrik Cikarang merupakan tenaga kerja lokal.
Kolaborasi Indonesia-Prancis dan Komitmen terhadap Keberlanjutan
Peresmian perluasan pabrik dihadiri oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Fabien Penone.
Fabien Penone menekankan penguatan kemitraan ekonomi bilateral antara Prancis dan Indonesia, sejalan dengan kesepakatan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menyebut Schneider Electric sebagai contoh perusahaan Prancis yang berkomitmen jangka panjang terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Pabrik Schneider Electric di Cikarang menggunakan energi ramah lingkungan dan mengintegrasikan teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI). Hal ini menunjukkan inovasi industri dapat sejalan dengan komitmen terhadap keberlanjutan iklim.
Pemerintah Prancis mendukung penuh ekspansi Schneider Electric di Indonesia dan berharap keberhasilan ini akan menginspirasi perusahaan Prancis lainnya untuk berinvestasi di Indonesia.
Produk-produk unggulan yang diproduksi di pabrik Cikarang antara lain switchgear Pure Air SM AirSet, switchgear digital pertama MCSet, dan berbagai switchgear Tegangan Rendah Schneider Electric.
Ekspansi Schneider Electric di Cikarang menjadi bukti nyata komitmen jangka panjang perusahaan dalam mendukung transformasi dan ketahanan industri nasional. Investasi ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja berkualitas dan mendorong inovasi teknologi hijau di Indonesia. Kolaborasi antara Indonesia dan Prancis dalam sektor industri ini diharapkan akan terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi kedua negara.