Seni Terapi vs Terapetik Seni: Temukan Perbedaannya Sekarang

Redaksi

Seni Terapi vs Terapetik Seni: Temukan Perbedaannya Sekarang
Sumber: Kompas.com

Menggambar, melukis, atau menulis; aktivitas-aktivitas seni ini sering dianggap sebagai penenang pikiran. Kaitannya dengan kesehatan mental sering dihubungkan dengan istilah seni terapeutik dan terapi seni. Namun, tahukah Anda bahwa kedua istilah ini memiliki perbedaan signifikan?

Meskipun sekilas tampak serupa karena sama-sama memanfaatkan seni untuk kesejahteraan mental, pendekatan dan prosesnya berbeda. Artikel ini akan mengulas perbedaan mendasar antara seni terapeutik dan terapi seni, memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang kedua konsep tersebut.

Memahami Seni Terapeutik: Eksplorasi Diri yang Mandiri

Seni terapeutik merupakan kegiatan berkesenian yang bertujuan meningkatkan kesehatan mental. Yang membedakannya adalah kegiatan ini dilakukan secara mandiri, tanpa bimbingan profesional.

Kegiatan ini berfokus pada penyaluran emosi melalui ekspresi artistik. Bentuknya bisa beragam, mulai dari menggambar, menulis, melukis, hingga bentuk ekspresi kreatif lainnya.

Disarankan untuk melakukannya dengan kesadaran penuh atau *mindfulness*. Hal ini membantu individu terhubung dengan proses kreatif dan emosi yang diungkapkan.

Prosesnya sangat fleksibel dan terbuka untuk siapa pun. Tidak memerlukan peralatan khusus atau keahlian seni tertentu.

Anda dapat melakukannya di rumah, bersama teman, atau dalam kelompok kecil. Sifatnya yang bebas dan mandiri menjadikannya mudah diakses.

Vindy Ariella, pegiat kesehatan mental dan terapi seni, menjelaskan, “Seni terapeutik itu sebuah perawatan atau pelatihan yang bertujuan untuk kesehatan mental, yang bisa dilakukan secara mandiri.”

Terapi Seni: Pendekatan Profesional yang Terstruktur

Berbeda dengan seni terapeutik, terapi seni merupakan pendekatan yang lebih terstruktur dan profesional. Terapi seni juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik. Namun, pendekatan ini memerlukan bantuan dari ahli yang berkualifikasi.

Hanya terapis seni yang berlisensi dan memiliki latar belakang pendidikan khusus yang dapat memberikan terapi seni. Hal ini memastikan intervensi yang tepat dan efektif bagi individu.

Terapis seni akan menyesuaikan aktivitas seni dengan kebutuhan individu. Aktivitas tersebut akan direkomendasikan dan dibimbing oleh terapis yang bersangkutan.

“Terapi seni bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik juga. Tetapi perlu bantuan dari ahli yang berlisensi terapis, lulusan S2 di bidangnya,” jelas Vindy.

Sayangnya, profesi terapis seni masih terbilang langka di Indonesia. Oleh karena itu, akses terhadap terapi seni masih terbatas.

Memilih Pendekatan yang Tepat: Seni Terapeutik vs. Terapi Seni

Baik seni terapeutik maupun terapi seni menawarkan manfaat bagi kesehatan mental. Keduanya menggunakan seni sebagai media ekspresi untuk meningkatkan kesejahteraan. Namun, perbedaan utama terletak pada pendekatan dan keterlibatan profesional.

Seni terapeutik cocok bagi individu yang ingin mengeksplorasi diri secara mandiri melalui seni. Sementara itu, terapi seni lebih direkomendasikan bagi mereka yang membutuhkan panduan dan intervensi profesional.

Pemilihan metode yang tepat bergantung pada kebutuhan dan kondisi individu. Pertimbangkan tingkat dukungan yang Anda butuhkan dan akses terhadap terapis seni profesional.

Perlu diingat bahwa meskipun keduanya bermanfaat, terapi seni menawarkan intervensi yang lebih terarah dan terstruktur oleh seorang ahli yang kompeten. Sementara seni terapeutik memberi kebebasan bereksplorasi dan berekspresi secara mandiri. Dengan pemahaman yang baik tentang perbedaannya, Anda dapat memilih pendekatan yang paling sesuai untuk Anda.

Also Read

Tags

Leave a Comment