Dalam lanskap teknologi yang semakin berkembang pesat, kecerdasan buatan (AI) kini menjadi pusat perhatian bagi banyak perusahaan. Xiaomi, sebagai salah satu pemain besar di industri ini, telah memiliki strategi matang dalam pemanfaatan AI untuk meningkatkan produk dan layanannya.
Dalam gelaran Mobile World Congress (MWC) 2025 di Barcelona, Spanyol, Director Communication Xiaomi International, Daniel Desjarlais, berbicara kepada media internasional mengenai peran penting AI serta keamanan data dalam ekosistem Xiaomi.
Keamanan Data Jadi Prioritas Utama Xiaomi
Keselamatan informasi pengguna menjadi aspek yang tidak bisa ditawar dalam pengembangan teknologi AI. Xiaomi menyadari bahwa untuk membangun kepercayaan publik, mereka harus memastikan keamanan data berada di level tertinggi.
“Pengalaman Xiaomi untuk kebijakan dan persyaratan adalah bahwa keamanan data sangat penting,” ujar Daniel.
Dalam upaya memenuhi regulasi global, termasuk dari Uni Eropa, Xiaomi menerapkan berbagai standar perlindungan data. Daniel juga mengungkapkan bahwa AI telah menjadi perbincangan utama dalam dua tahun terakhir, dan perusahaan pun terus mencari cara terbaik untuk mengelola komputasi awan serta penyimpanan data dengan aman.
Sebagai bagian dari komitmen ini, Xiaomi menjalin kemitraan erat dengan Google dalam menjamin keamanan setiap fitur AI yang terhubung dengan internet.
“Kami bekerja sama erat dengan Google untuk memastikan semua aman. Karena setiap fitur AI yang berkomunikasi dengan internet harus melalui server yang aman, jangan lewat tempat yang bisa kebobolan data,” tambahnya.
Tak hanya sekadar memenuhi standar pemerintah, Xiaomi bahkan ingin melampaui regulasi yang ditetapkan oleh berbagai negara.
“Kami sangat berkomitmen agar sesuai tidak hanya standar yang ditetapkan pemerintah tapi bahkan lebih dari itu,” tegas Daniel.
AI sebagai Pilar Utama Xiaomi
Meskipun bekerja sama dengan Google, Xiaomi tetap memiliki prinsip dan visi tersendiri dalam penerapan kecerdasan buatan. Menurut Daniel, AI bukan hanya sekadar fitur tambahan, tetapi telah menjadi elemen fundamental dalam pengembangan perangkat Xiaomi.
Beberapa aspek AI yang terlihat secara langsung di antaranya adalah integrasi aplikasi seperti Gemini dari Google. Namun, di balik layar, Xiaomi juga mengadopsi AI dari berbagai penyedia teknologi lain, terutama dalam bidang otomasi dan fotografi komputasional.
“AI adalah perlombaan saat ini. Semua brand berusaha menciptakan sesuatu dan semua orang ingin melakukan hal yang berbeda. Xiaomi punya beberapa keunggulan,” jelas Daniel.
Salah satu nilai lebih yang dimiliki Xiaomi adalah skala ekosistemnya yang luas. Dengan jumlah perangkat yang terkoneksi lebih banyak dibandingkan merek lain, Xiaomi menegaskan bahwa mereka memiliki platform AIoT terbesar di dunia.
“Kami adalah platform AIoT terbesar di dunia. Kita punya lebih banyak kategori dan lebih banyak perangkat terkoneksi di seluruh dunia dibandingkan yang lain,” ungkapnya.
Integrasi AI dalam Ekosistem AIoT Xiaomi
Tantangan besar dalam pengembangan AI adalah bagaimana memastikan fitur yang dibuat benar-benar bermanfaat bagi pengguna. Xiaomi menyadari bahwa tidak semua inovasi AI diterima dengan baik oleh konsumen. Oleh karena itu, perusahaan berusaha menghadirkan solusi berbasis AI yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna secara nyata.
Xiaomi telah menghadirkan berbagai perangkat cerdas yang memanfaatkan AI, mulai dari peralatan rumah tangga pintar, sistem pendingin udara, hingga kendaraan listrik seperti Xiaomi SU7 Max dan Xiaomi SU7 Ultra.
“Terkait perangkat cerdas, kita punya smarthome appliances, AC, mobil (Xiaomi SU7 Max dan Xiaomi SU7 Ultra-red) dll. Kemampuan mengintegrasikan ini ke AI, mempelajari perilaku pengguna untuk meningkatkan kehidupan itulah yang menjadi keunggulan yang jelas dari Xiaomi,” tutup Daniel.
Dengan langkah agresif ini, Xiaomi semakin memperkuat posisinya dalam industri AI dan AIoT. Integrasi teknologi kecerdasan buatan dalam produk mereka bukan sekadar inovasi, tetapi sebuah strategi jangka panjang untuk menjadi pemimpin di era digital yang terus berkembang.
