Konflik antara Iran dan Israel yang melibatkan Amerika Serikat (AS) berdampak signifikan terhadap dunia penerbangan internasional. Salah satu dampaknya adalah penghentian sementara penerbangan Garuda Indonesia ke Doha, Qatar, menyusul penutupan ruang udara negara tersebut.
Penutupan ruang udara Qatar terjadi pada Senin (23/6/2025) setelah serangan rudal Iran ke pangkalan militer AS di Al Udeid. Keputusan ini diambil oleh pihak berwenang Qatar sebagai langkah antisipasi keamanan.
Garuda Indonesia Hentikan Sementara Penerbangan ke Doha
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memutuskan untuk menghentikan sementara penerbangan ke Doha. Hal ini sebagai respon langsung atas penutupan ruang udara Qatar.
Direktur Niaga Garuda Indonesia, Ade R. Susardi, menyatakan penghentian sementara tersebut dilakukan untuk memantau perkembangan situasi konflik di Timur Tengah.
Penghentian penerbangan diperkirakan berlangsung selama satu minggu. Pihak Garuda Indonesia akan terus memonitor perkembangan dan menyesuaikan jadwal penerbangan sesuai situasi terkini.
Penerbangan GIA900 Putar Balik ke Jakarta
Penerbangan Garuda Indonesia GIA900 rute Jakarta (CGK) – Doha (DOH) yang berangkat pada Senin pukul 05.16 WIB terpaksa putar balik. Pesawat tersebut harus kembali ke Jakarta setelah melewati ruang udara India.
Informasi penutupan ruang udara Qatar baru diterima oleh Garuda Indonesia saat pesawat sudah berada di udara. Hal ini memaksa pilot untuk mengambil keputusan putar balik demi keamanan.
Pesawat sempat mendarat di Bandara Kualanamu (KNO) Medan untuk pengisian bahan bakar sebelum akhirnya kembali ke Jakarta.
Prioritas Utama: Keamanan dan Kepuasan Penumpang
Meskipun mengalami kerugian materiil akibat penghentian rute penerbangan, Garuda Indonesia memprioritaskan keamanan dan kepuasan penumpang.
Pihak Garuda Indonesia berkoordinasi dengan Qatar Airways untuk memastikan tidak ada kerugian yang dialami penumpang. Penumpang yang membatalkan penerbangan akan mendapatkan *refund*, sementara penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan akan diarahkan ke rute alternatif.
Proses *re-route* bagi penumpang yang terdampak sedang dilakukan. Garuda Indonesia berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan memastikan keselamatan para penumpangnya.
Ade Susardi menegaskan bahwa koordinasi dengan pihak terkait terus dilakukan untuk memastikan semua penumpang mendapatkan solusi terbaik. Komunikasi yang efektif dengan penumpang menjadi prioritas utama.
Kejadian ini menyoroti betapa rentannya industri penerbangan terhadap gejolak politik global. Kecepatan adaptasi dan prioritas utama pada keselamatan penumpang menjadi kunci bagi maskapai penerbangan dalam menghadapi situasi krisis seperti ini. Ke depannya, antisipasi dan rencana kontijensi yang matang akan semakin krusial bagi perusahaan penerbangan di seluruh dunia.
