Direksi GOTO Mengundurkan Diri: Bisakah Perusahaan Bangkit Kembali?

Redaksi

Direksi GOTO Mengundurkan Diri: Bisakah Perusahaan Bangkit Kembali?
Sumber: Detik.com

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan pengunduran diri beberapa direksi dan komisaris pada Jumat, 2 Mei 2025. Pengumuman ini menyusul laporan kinerja kuartal I 2025 perusahaan pada pekan sebelumnya. Beberapa nama penting meninggalkan posisi mereka di perusahaan teknologi raksasa ini.

Pengunduran diri ini memicu berbagai analisis dan spekulasi. Namun, sejumlah analis menilai hal ini sebagai proses biasa dalam perusahaan publik seperti GOTO.

Pengunduran Diri Direksi dan Komisaris GOTO

Direktur yang mengundurkan diri meliputi Thomas Husted (Wakil Presiden Direktur), Nila Marita (Direktur dan Head of External Affairs), dan Pablo Malay (Chief Corporate Officer). Komisaris Garibaldi Thohir juga turut mengundurkan diri.

Alasan pengunduran diri bervariasi. Nila Marita akan fokus pada minat lain di luar GOTO. Garibaldi Thohir berfokus pada bisnis keluarga. Sementara Thomas Husted akan mendukung pengembangan GOTO Financial. Nasib Pablo Malay masih menunggu persetujuan pemegang saham dalam RUPS karena ia dinominasikan sebagai Komisaris.

Analisis Pasar atas Pergantian Manajemen GOTO

Analis Anakis Kiwoom Securities, Abdul Azis, menyatakan bahwa pengunduran diri direksi merupakan hal yang lazim di perusahaan terbuka. Pergantian ini memerlukan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

GOTO memang telah beberapa kali melakukan pergantian dewan komisaris dan direksi sebelumnya. Menurut Abdul Azis, perubahan susunan direksi dan komisaris merupakan agenda rutin perusahaan terbuka.

Analis MNC Sekuritas, Rudy Setiawan, menilai GOTO berada di jalur yang tepat untuk mencapai target EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar Rp 1,4-1,6 triliun di tahun 2025. Capaian EBITDA Grup yang disesuaikan positif Rp 393 miliar pada kuartal pertama tahun ini, menurutnya, menunjukkan kemajuan yang signifikan.

Rudy menambahkan bahwa arus kas dari aktivitas operasional GOTO yang positif sebesar Rp 301 miliar pada kuartal pertama 2025 mencerminkan profitabilitas operasional yang baik dan kondisi keuangan yang lebih sehat. Hal ini menjadi poin positif bagi investor.

Kinerja Keuangan GOTO Kuartal I 2025

GOTO melaporkan kinerja keuangan kuartal I 2025 pada 29 April 2025. Rugi bersih GOTO susut hingga 61% secara year-on-year (yoy).

Rugi usaha GOTO juga susut hampir 80% yoy, menjadi capaian terbaik sepanjang sejarah perusahaan. Hal ini menunjukkan perbaikan signifikan dalam operasional perusahaan.

Perbaikan kinerja ini, menurut Rudy Setiawan, menunjukkan bahwa GOTO berada di jalur yang tepat untuk mencapai target profitabilitas tahunan. Capaian kuartal pertama sudah mencapai 25% dari target yang ditetapkan.

Dengan demikian, investor dapat kembali fokus pada fundamental dan profitabilitas GOTO sebagai pertimbangan investasi. Perbaikan kinerja dan langkah strategis manajemen GOTO menjadi sinyal positif bagi masa depan perusahaan.

Secara keseluruhan, pengunduran diri sejumlah direksi dan komisaris di GOTO, meskipun menimbulkan pertanyaan, tampaknya merupakan bagian dari dinamika perusahaan yang sedang bertransformasi. Perbaikan kinerja keuangan yang signifikan di kuartal I 2025 memberikan optimisme terhadap masa depan GOTO.

Also Read

Tags

Leave a Comment