Harga Minyak Anjlok: Kesepakatan Nuklir AS-Iran Pengaruhi Pasar

Redaksi

Harga minyak dunia mengalami penurunan sebesar 1% setelah berlangsungnya perundingan nuklir antara Amerika Serikat (AS) dan Iran. Penurunan ini menandakan meredanya kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak global.

Berdasarkan laporan Reuters pada Senin, 21 April 2025, harga minyak mentah Brent turun 70 sen (1,03%) menjadi US$ 67,26 per barel pada pukul 00.30 GMT. Sebelumnya, harga minyak mentah Brent sempat naik 3,2% pada hari Kamis, sebelum libur Jumat Agung.

Perundingan Nuklir AS-Iran dan Dampaknya terhadap Harga Minyak

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengumumkan bahwa AS dan Iran telah mencapai kesepakatan untuk merumuskan kerangka kerja potensial bagi kesepakatan nuklir. Pengumuman ini disampaikan setelah pembicaraan resmi pada Sabtu, 19 April 2025.

Araghchi menilai pertemuan tersebut menghasilkan kemajuan yang signifikan. Kemajuan ini terjadi meskipun AS baru-baru ini menjatuhkan sanksi tambahan, termasuk terhadap kilang minyak independen di China yang diduga mengolah minyak mentah Iran.

Analisis Pergerakan Harga Minyak Mentah

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga mengalami penurunan, yakni 68 sen (1,05%) menjadi US$ 64 per barel. Penurunan ini menyusul kenaikan 3,54% pada sesi perdagangan sebelumnya.

Kenaikan harga minyak Brent dan WTI sekitar 5% pada minggu sebelumnya didorong oleh kekhawatiran pengetatan pasokan minyak Iran dan harapan kesepakatan perdagangan AS-Uni Eropa. Kenaikan tersebut menandai kenaikan mingguan pertama dalam tiga minggu terakhir.

Situasi Geopolitik dan Dampaknya terhadap Pasokan Minyak

Pada Minggu, 20 April 2025, Rusia dan Ukraina saling tuding terkait pelanggaran gencatan senjata yang dideklarasikan Presiden Vladimir Putin selama Paskah. Kedua negara saling menuduh melakukan ratusan serangan.

Kremlin menyatakan tidak ada perintah untuk memperpanjang gencatan senjata. Situasi geopolitik yang masih tegang ini berpotensi mempengaruhi pasokan minyak global di masa mendatang.

Kesimpulannya, penurunan harga minyak dunia setelah perundingan nuklir AS-Iran menunjukkan adanya optimisme terhadap stabilitas pasokan minyak. Namun, situasi geopolitik yang masih fluktuatif, terutama konflik Rusia-Ukraina, tetap menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memprediksi pergerakan harga minyak ke depan. Ketidakpastian ini bisa memicu volatilitas harga minyak dalam jangka pendek.

Also Read

Tags

Leave a Comment