Harga Minyak Mentah Dunia Anjlok, Di Saat Produksi AS Melonjak

Rohmat

Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan dalam perdagangan hari Rabu waktu setempat.

Menurut laporan dari Xinhua pada Kamis, 13 Februari 2025, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Maret mengalami penurunan sebesar USD1,95 atau sekitar 2,66 persen, sehingga berada di angka USD71,37 per barel di Bursa Perdagangan New York.

Sementara itu, harga minyak mentah Brent yang akan dikirim pada bulan April turun sebesar USD1,82 atau sekitar 2,36 persen menjadi USD75,18 per barel di Bursa Berjangka London ICE.

Produksi Minyak Mentah AS Meningkat

Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) melaporkan bahwa produksi minyak mentah negara tersebut rata-rata mencapai 13,494 juta barel per hari (bph) dalam pekan yang berakhir pada 7 Februari. Angka ini mengalami kenaikan sebanyak 16 ribu bph dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 194 ribu bph, berdasarkan data dari EIA. Dari pertumbuhan produksi tersebut, lebih dari 80 persen berasal dari 48 negara bagian utama, dengan pengecualian Alaska dan Teluk Meksiko.

Selama beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat telah menjadi salah satu pemain utama dalam produksi minyak mentah global, terutama berkat peningkatan eksplorasi minyak serpihnya.

Pasokan Minyak Mentah AS Bertambah

Rata-rata masukan minyak mentah ke kilang-kilang AS mencapai 15,4 juta bph dalam pekan yang berakhir pada 7 Februari, meningkat sebesar 82 ribu bph dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Menurut Laporan Data Minyak Bumi Mingguan, kilang-kilang minyak di AS beroperasi pada kapasitas 85,0 persen pada pekan lalu. Selama periode yang sama, produksi bensin meningkat, sedangkan produksi bahan bakar sulingan mengalami sedikit penurunan. Produksi bensin tercatat rata-rata 9,3 juta bph, sementara bahan bakar sulingan berada di angka 4,5 juta bph.

Stok minyak mentah komersial AS, yang tidak termasuk Cadangan Minyak Strategis, bertambah sebesar 4,1 juta barel dibandingkan dengan pekan sebelumnya, menjadi total 427,9 juta barel. Angka ini sekitar empat persen di bawah rata-rata lima tahun untuk periode ini.

Persediaan bensin motor mengalami penurunan sebesar 3,0 juta barel dalam sepekan terakhir, atau satu persen lebih rendah dari rata-rata lima tahun pada periode yang sama. Baik stok bensin yang telah diproses maupun komponen campurannya menunjukkan tren penurunan.

Sementara itu, stok bahan bakar sulingan mengalami kenaikan tipis sebesar 0,1 juta barel, sekitar 11 persen di bawah rata-rata lima tahun. Stok propana/propilena juga berkurang sebanyak 2,6 juta barel, sedikit di bawah rata-rata lima tahun untuk periode ini. Secara keseluruhan, total persediaan minyak bumi komersial mengalami lonjakan sebesar 1,2 juta barel dalam sepekan terakhir.

Selama empat pekan terakhir, total pasokan produk minyak bumi rata-rata mencapai 20,3 juta bph, mengalami peningkatan sebesar 2,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dalam rentang waktu yang sama, pasokan bensin motor rata-rata mencapai 8,3 juta bph, meningkat 0,9 persen dibandingkan tahun lalu.

Pasokan bahan bakar sulingan rata-rata mencapai 4,2 juta bph dalam empat pekan terakhir, meningkat 13,6 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, pasokan bahan bakar jet mengalami kenaikan sebesar 4,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Also Read

Tags

Leave a Comment