IHSG Menguat di Penutupan Perdagangan Selasa, Sejalan dengan Tren Positif

Rohmat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Selasa sore mengalami kenaikan sejalan dengan tren positif yang terjadi di mayoritas bursa saham Asia.

IHSG mencatatkan peningkatan sebesar 46,27 poin atau 0,62 persen, sehingga bertengger di level 6.873,55. Di sisi lain, indeks LQ45 yang berisikan 45 saham unggulan turut menanjak 7,61 poin atau 0,96 persen ke posisi 804,06.

“Telah muncul kesadaran di kalangan negara anggota Uni Eropa bahwa mereka tidak bisa lagi terlalu tergantung pada Amerika Serikat (AS) untuk melindungi mereka, sehingga harus meningkatkan belanja pertahanan,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Fenomena ini semakin mengukuhkan pandangan bahwa penerbitan obligasi atau surat utang perlu ditingkatkan, mengingat negara-negara Eropa dihadapkan pada beban finansial untuk mewujudkan kesepakatan damai jangka panjang antara Ukraina dan Rusia.

Pemerintah AS telah meminta negara-negara Eropa untuk memberikan kejelasan mengenai bentuk dukungan keamanan serta peralatan militer yang dapat mereka sediakan bagi Ukraina demi menjamin penyelesaian konflik secara berkelanjutan.

Dalam jangka panjang, peningkatan anggaran pertahanan serta komitmen dalam mendukung Ukraina diperkirakan dapat menambah beban keuangan negara-negara besar di Eropa hingga mencapai 3,1 triliun dolar AS dalam satu dekade ke depan, berdasarkan estimasi Bloomberg Economics.

Dari aspek kebijakan moneter, The Reserve Bank of Australia (RBA) diperkirakan akan mengambil langkah pemangkasan suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir, sebesar 25 basis poin menjadi 4,1 persen.

Namun, sejumlah faktor seperti ketahanan pasar tenaga kerja, daya beli masyarakat yang tetap kuat, pertumbuhan kredit yang solid, serta depresiasi nilai tukar dolar Australia dapat menjadi pertimbangan bagi RBA untuk tetap menahan suku bunga saat ini.

Sejak awal perdagangan, IHSG sudah menunjukkan kecenderungan positif dan bertahan di zona hijau hingga sesi pertama berakhir. Pada sesi kedua, indeks tetap bergerak stabil dalam jalur penguatan hingga perdagangan ditutup.

Berdasarkan sektor-sektor dalam Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor mengalami kenaikan dengan sektor barang konsumen non-primer memimpin pertumbuhan sebesar 2,08 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor keuangan yang masing-masing naik 1,56 persen dan 1,09 persen.

Sementara itu, empat sektor mengalami pelemahan, di mana sektor transportasi & logistik menjadi yang paling tertekan dengan penurunan 0,74 persen, disusul sektor properti dan infrastruktur yang masing-masing turun 0,66 persen.

Beberapa saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi antara lain MMIX, SMIL, DATA, KEJU, dan SMKL. Sebaliknya, saham yang mengalami koreksi terbesar meliputi AWAN, VIVA, PACK, BHIT, dan MANG.

Aktivitas perdagangan saham mencatatkan frekuensi transaksi sebanyak 1.220.000 kali, dengan volume perdagangan mencapai 22,25 miliar lembar saham dan nilai transaksi sebesar Rp12,67 triliun. Dari total saham yang diperdagangkan, 371 saham mengalami kenaikan, 212 saham melemah, dan 372 saham stagnan.

Di bursa saham kawasan Asia, pergerakan bervariasi terjadi pada indeks utama. Indeks Nikkei mengalami kenaikan sebesar 96,15 poin atau 0,25 persen ke level 39.270,40. Sementara indeks Shanghai turun 31,34 poin atau 0,93 persen ke posisi 3.324,49. Indeks Kuala Lumpur terkoreksi 8,84 poin atau 0,56 persen ke 1.582,76, sedangkan indeks Straits Times mencatatkan kenaikan tipis sebesar 2,08 poin atau 0,13 persen ke 1.584,84.

Also Read

Tags

Leave a Comment