Inflasi April Melonjak: Tarif Listrik & Emas Jadi Biang Kerok

Redaksi

Inflasi April Melonjak: Tarif Listrik & Emas Jadi Biang Kerok
Sumber: Detik.com

Inflasi Indonesia pada April 2025 mencapai 1,17% secara bulanan (month to month), menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Kenaikan tarif listrik dan harga emas perhiasan menjadi pendorong utama inflasi bulan tersebut. Namun, beberapa komoditas pangan justru mengalami penurunan harga.

Secara tahunan (yoy), inflasi tercatat sebesar 1,95%, sementara inflasi tahun kalender (ytd) mencapai 1,56%. Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2025 naik menjadi 108,47 dari 107,22 pada Maret 2025.

Tarif Listrik dan Emas Perhiasan Dorong Inflasi April 2025

Kenaikan tarif listrik memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi, mencapai 0,97%. Hal ini terutama memengaruhi kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.

Emas perhiasan juga berkontribusi pada inflasi, sebesar 0,16%. Komoditas lain yang turut menyumbang inflasi antara lain bawang merah (0,06%), cabai merah (0,04%), dan tomat (0,03%).

Komoditas Pangan yang Mengalami Deflasi

Di sisi lain, beberapa komoditas pangan justru mengalami deflasi. Cabai rawit mencatatkan deflasi 0,08%, diikuti daging ayam ras (0,06%) dan telur ayam ras (0,04%).

Penurunan harga komoditas pangan ini sedikit meringankan beban inflasi. Namun, dampaknya masih kalah signifikan dibandingkan dengan kenaikan tarif listrik.

Analisis Inflasi Berdasarkan Komponen Harga

Inflasi tertinggi pada April 2025 terjadi pada komponen harga yang diatur pemerintah, mencapai 5,21% dan berkontribusi 0,98% pada inflasi keseluruhan. Tarif listrik menjadi penyumbang utama dalam kelompok ini.

Komponen ini meliputi tarif listrik, tarif angkutan udara, dan tarif kereta api. Kenaikan harga-harga yang diatur pemerintah ini perlu menjadi perhatian khusus.

Komponen inti mengalami inflasi 0,31% dengan andil 0,20%, didorong oleh harga emas perhiasan dan mobil. Sementara itu, komponen harga bergejolak mencatatkan deflasi 0,04%, memberikan andil deflasi 0,01%. Cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, wortel, dan jagung manis menjadi komoditas utama penyebab deflasi dalam kelompok ini.

Meskipun inflasi bulanan April 2025 sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, kenaikan harga di sektor perumahan, listrik, dan bahan bakar rumah tangga tetap menjadi perhatian utama. Pemerintah perlu terus memantau perkembangan harga komoditas dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi.

Perlu adanya strategi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas tertentu dan meningkatkan ketahanan pangan nasional. Hal ini akan membantu meminimalisir dampak fluktuasi harga terhadap inflasi di masa mendatang.

Secara keseluruhan, data inflasi April 2025 menunjukkan kompleksitas faktor-faktor yang memengaruhinya. Pengaruh kebijakan pemerintah, fluktuasi harga komoditas global, dan dinamika pasar domestik perlu dikaji secara menyeluruh untuk merumuskan kebijakan ekonomi yang efektif dan berkelanjutan.

Also Read

Tags

Leave a Comment