Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS di Tengah Sentimen Positif Global
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menunjukkan penguatan yang signifikan pada perdagangan pasar spot Rabu, 25 Juni 2025. Penguatan ini terjadi di tengah sentimen positif global yang dipicu oleh gencatan senjata antara Israel dan Iran, yang difasilitasi oleh Amerika Serikat. Hal ini memberikan dampak positif terhadap pasar keuangan internasional, termasuk Indonesia.
Penguatan rupiah juga ditopang oleh penurunan indeks dolar AS dan peningkatan indeks saham Asia. Situasi ini menunjukkan optimisme pelaku pasar terhadap aset berisiko, termasuk rupiah.
Penguatan Rupiah Didorong Gencatan Senjata dan Kebijakan The Fed
Pengamat Pasar Uang sekaligus Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa gencatan senjata antara Israel dan Iran telah berhasil membalikkan sentimen negatif yang sebelumnya melanda pasar. Pelaku pasar merespon positif kabar tersebut dengan kembali berinvestasi pada aset berisiko.
Indeks dolar AS yang turun ke area 97, dari kisaran 98-99 sebelumnya, juga berkontribusi pada penguatan rupiah. Penurunan ini mengindikasikan melemahnya dolar AS terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah.
Pernyataan Jerome Powell yang Tak Berdampak Signifikan
Pernyataan Jerome Powell, Ketua The Fed, di hadapan Kongres AS semalam dinilai tidak memberikan informasi baru yang signifikan bagi pasar. The Fed masih akan menunggu dan melihat dampak dari tarif yang diterapkan sebelum menentukan kebijakan moneter selanjutnya.
Pasar menafsirkan sikap wait and see The Fed sebagai potensi pemangkasan suku bunga di masa mendatang. Hal ini meningkatkan optimisme di pasar dan memberikan dukungan bagi penguatan rupiah.
Kurs Rupiah di Beberapa Bank Besar Indonesia
Pada pukul 09.08 WIB, rupiah berada di level Rp 16.264 per dolar AS. Ini menunjukkan penguatan sebesar 89,5 poin (0,55 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 16.353,5 per dolar AS.
Ariston memprediksi peluang penguatan rupiah akan berlanjut hingga ke kisaran Rp 16.280-Rp 16.300, dengan potensi resistensi di sekitar Rp 16.400. Proyeksi ini didasarkan pada analisis fundamental dan sentimen pasar saat ini.
Kurs Jual Beli Rupiah di Lima Bank Besar
Berikut kurs jual beli rupiah di lima bank besar di Indonesia pada tanggal 25 Juni 2025:
- BRI: Jual Rp 16.300, Beli Rp 16.280
- Bank Mandiri: Jual Rp 16.300, Beli Rp 16.270
- BNI: Jual Rp 16.301, Beli Rp 16.281
- BCA: Jual Rp 16.300, Beli Rp 16.280
- CIMB Niaga: Jual Rp 16.306, Beli Rp 16.281
Data ini menunjukkan kisaran harga jual beli rupiah yang relatif stabil di antara bank-bank tersebut. Perbedaan harga jual beli mencerminkan spread atau selisih keuntungan bank.
Pergerakan Rupiah Sebelumnya dan Prospek Ke Depan
Kurs tengah Jisdor pada Selasa, 24 Juni 2025, mencatat nilai tukar rupiah di level Rp 16.370 per dolar AS. Ini menunjukkan penguatan dibandingkan hari Senin, 23 Juni 2025, yang berada di level Rp 16.484 per dolar AS.
Penguatan rupiah yang berkelanjutan akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk perkembangan ekonomi global, kebijakan moneter domestik, dan sentimen pasar. Perkembangan situasi geopolitik juga akan tetap menjadi faktor penentu pergerakan nilai tukar rupiah ke depannya. Pemantauan terhadap berbagai indikator ekonomi makro menjadi penting untuk memprediksi pergerakan kurs rupiah selanjutnya. Secara keseluruhan, tren positif saat ini menunjukkan prospek yang cukup baik bagi rupiah.