Turki merupakan salah satu negara yang telah mengadopsi sistem perbankan berbasis emas. Lembaga keuangan ternama seperti Kuveyt Türk dan Türkiye Bankas menyediakan berbagai fasilitas terkait emas, termasuk rekening emas, transfer elektronik berbasis emas, serta deposito emas yang dijamin dengan kepemilikan emas fisik yang tersimpan dengan aman. Langkah ini sejalan dengan strategi keuangan Turki untuk meningkatkan ketahanan serta keberlanjutan sistem moneter mereka.
Di kawasan Asia Tenggara, Malaysia juga telah merintis pengembangan perbankan emas. Bank besar seperti Maybank, CIMB, dan Public Bank menawarkan rekening investasi emas yang memungkinkan masyarakat untuk melakukan transaksi jual beli emas secara daring. Dengan sistem yang mudah diakses serta kecepatan dalam proses transaksi, layanan ini menarik perhatian para investor emas di Malaysia.
Negara Lain dengan Sistem Serupa
Tak hanya Turki dan Malaysia, beberapa negara lain juga menerapkan konsep serupa dalam pengelolaan emas meskipun dengan pendekatan yang berbeda.
India, misalnya, memiliki skema Gold Monetisation Scheme yang memberi kesempatan bagi masyarakat untuk menyimpan emas mereka di bank dan memperoleh imbal hasil berupa bunga. Program ini tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi bagi pemilik emas, tetapi juga membantu mengurangi risiko penyimpanan emas fisik di rumah yang rentan terhadap tindak kriminal.
Sementara itu, Uni Emirat Arab menghadirkan layanan perbankan emas yang mencakup penyimpanan, perdagangan, serta investasi emas dengan dukungan teknologi digital. Berkat kemajuan teknologi, transaksi emas kini menjadi lebih praktis dan lebih aman, sehingga memberikan kenyamanan bagi para pelaku investasi emas.
Indonesia Bersiap Meresmikan Bank Emas
Konsep dan penerapan bank emas dapat bervariasi di setiap negara, tergantung pada regulasi dan kebijakan keuangan yang diterapkan. Indonesia sendiri kini tengah mempersiapkan peresmian bank emas pertamanya yang dijadwalkan pada 26 Februari 2025.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pengumuman penting ini, menandai langkah besar dalam penguatan sistem keuangan nasional. “Kita akan bentuk bank emas, jadi selama ini kita tidak punya bank untuk emas kita, tidak ada di Indonesia,” kata Prabowo saat konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/2).
Sebelum adanya bank emas resmi, beberapa institusi keuangan di Indonesia seperti PT Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI) telah menawarkan layanan terkait emas. Namun, cakupan dan regulasi layanan tersebut masih belum setara dengan konsep bank emas yang akan datang. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia tengah melakukan transformasi menuju sistem perbankan emas yang lebih terpadu dan komprehensif.