Perekonomian Indonesia Stagnan, Fenomena YONO Semakin Marak

Rohmat

Sepanjang tahun 2024, ekonomi Indonesia mencatat pertumbuhan yang nyaris tidak berubah di angka 5,03%. Angka ini mengalami sedikit perlambatan dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya yang sebesar 5,05%.

Laju ekonomi yang melambat ini beriringan dengan rendahnya tingkat inflasi pada Januari 2025, yang hanya mencapai 0,76% secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan tersebut merupakan yang paling rendah sejak 2020. Fenomena ini mencerminkan menurunnya daya beli masyarakat. Jika tren ini terus berlanjut, maka dikhawatirkan kondisi stagnasi ekonomi akan semakin sulit dihindari.

“Apalagi saat ini tren YONO (you only need one) sedang marak di tengah masyarakat sebagai gerakan mengurangi konsumsi di tengah kekhawatiran kondisi ekonomi yang sulit dan biaya hidup yang semakin tinggi,” ungkap Head of Sharia Digital Funding PT Bank Jago Tbk, Nur Fajriah Rachmah dalam acara komunitas “Beragam Cara Baik Mengelola Keuangan dan Bisnis selama Ramadan” di Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Nur menambahkan, meskipun YONO mendorong penghematan dalam pengeluaran, dampaknya bisa membuat dunia usaha dalam negeri semakin tertekan. Ia menilai bahwa alih-alih menekan pengeluaran, masyarakat sebaiknya lebih bijak dalam mengatur keuangan dengan perencanaan yang lebih matang.

Sebagai respons terhadap situasi ini, Bank Jago mengajak masyarakat untuk lebih mendukung produk lokal dan memberikan edukasi kepada pelaku usaha menjelang bulan Ramadan.

“Menjelang Ramadan, pelaku usaha lokal perlu bersiap mengantisipasi peluang untuk menjawab kebutuhan belanja masyarakat. Di tengah fenomena penurunan daya beli masyarakat, ini merupakan kesempatan baik bagi pelaku usaha lokal untuk mempersiapkan diri demi mengelola usaha dan keuangan mereka lebih baik,” ujar Nur.

Lebih lanjut, Nur menekankan bahwa usaha lokal memiliki peran penting dalam menopang ekonomi nasional. “Dengan edukasi usaha lokal untuk mengelola usaha dan keuangan lebih baik, kita tidak hanya menjaga stabilitas ekonomi mereka tapi juga berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” pungkasnya.

Dalam upaya meningkatkan literasi keuangan bagi pelaku usaha, Bank Jago juga memberikan pelatihan terkait pengelolaan arus kas, pemisahan dana usaha dan pribadi, perencanaan anggaran, serta strategi dalam menghadapi kenaikan biaya operasional selama Ramadan.

Also Read

Tags

Leave a Comment