PINSAR: Program Makan Bergizi Gratis Belum Maksimal Serap Stok Ayam

Rohmat

Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (PINSAR) Indonesia mengungkapkan bahwa pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang diharapkan mampu menyerap stok ayam dalam jumlah besar masih belum berjalan dengan lancar. Akibatnya, peternak ayam broiler harus menanggung kerugian karena harga jual yang mengalami penurunan signifikan.

Wakil Sekretaris Jenderal PINSAR Indonesia, Samhadi, menjelaskan bahwa banyak pelaku usaha di sektor perunggasan telah melakukan persiapan stok untuk mendukung program ini. Namun, realisasi yang berjalan lambat justru membuat pasokan ayam berlebih di pasar.

“Begitu Pak Presiden (Prabowo Subianto) mencanangkan program ini sebagai mercusuar, ekspektasi menjadi luar biasa. Para stakeholder di broiler ini sepertinya sudah mempersiapkan sangat matang untuk stok yang akan memenuhi kebutuhan dari program MBG,” ujar Samhadi dalam Rapat Koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Menjelang HBKN Puasa dan Idul Fitri 2025, Rabu (12/2).

“Namun, karena ada sedikit kelambatan dalam putaran program ini, ekspektasi itu menjadi buyar. Ketika masuk Januari, diharapkan segera bergerak cepat, tetapi justru terjadi overstock,” tambahnya.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini terjadi kelebihan pasokan ayam secara nasional, di mana produksi mencapai 65-70 juta ekor per minggu, sedangkan kebutuhan hanya berkisar 58-60 juta ekor per minggu.

Dengan surplus sekitar 12 persen hingga Maret serta kapasitas penyimpanan beku yang telah penuh hingga 300 ribu ton, harga ayam justru merosot ke level yang merugikan peternak.

“Hari ini harga di sekitar Rp17.500 per kilogram, artinya ini masih di bawah harga HPP. Saat ini peternak sedang mengalami kerugian untuk beberapa waktu, khususnya dari akhir Januari kemarin. Dari kondisi yang sudah baik dari Oktober sampai Januari, tapi saat ini sedang tidak baik-baik saja dan peternak sudah mulai gelisah,” jelasnya.

Samhadi berharap adanya perbaikan dalam tata kelola industri ayam broiler, terutama percepatan implementasi program MBG agar stok ayam yang telah disiapkan dapat terserap dengan optimal.

Selain itu, ia juga meminta agar Badan Pangan Nasional (Bapanas) turut berperan dalam mengatur sistem perunggasan agar peternak tidak semakin terhimpit oleh kondisi pasar.

“Kita harapkan nanti begitu memasuki Lebaran ini akan segera ada perbaikan, termasuk saat puasa dan selanjutnya dengan semakin banyak dapur yang dibangun dan operasional. Kita berharap stok yang sudah disiapkan oleh para stakeholder di broiler segera bisa terserap,” tutupnya.

Also Read

Tags

Leave a Comment